Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan perbedaan gempa yang terjadi hari ini di Sumur, Banten, dengan gempa dan tsunami pada 2018. BMKG menyebut tsunami saat itu berawal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat agar tidak khawatir soal potensi tsunami tidak terdeteksi seperti tahun 2018. "Jadi tanggal 22 Desember 2018 itu adalah erupsi Gunung Api Gunung Anak Krakatau dan dari erupsi itu mengakibatkan tsunami. Karena akibat erupsi itu ada material yang masuk ke dalam laut. Karena getaran erupsi, tebing longsor dan masuk ke laut," kata Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers, Jumat (14/1/2022).
Tsunami tidak terdeteksi karena pada saat itu alat BMKG belum dirancang untuk memonitor gunung api. Hal ini menyebabkan sinyal tsunami tidak tertangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan saat itu, karena gunung api, BMKG tidak melakukan monitoring. Peralatan kami memang tidak dirancang untuk memonitor gunung api sehingga kami tidak menangkap sinyal tsunami tersebut," ujarnya.
Mekanisme gempa tektonik dan gempa erupsi berbeda. Dwikorita memberi penjelasan dengan menjelaskan beda gempa 2 Agustus 2019 dengan Desember 2018.
"Karena mekanismenya beda. Yang tanggal 2 Agustus tahun 2019 itu adalah tektonik. Bukan gunung api. Tapi 2 Desember 2018 itu tidak ada peringatan dini dari BMKG karena tidak ada gempa tektonik," ujarnya.
Belajar dari pengalaman, BMKG kini telah melakukan exchange data erupsi gunung api. Tsunami akibat erupsi pun kini bisa terdeteksi.
"Namun kami dengan pengalaman tersebut kami segera mengajak lembaga yang memonitor gunung api untuk exchange data," lanjutnya.
BMKG Catat 5 Kali Gempa Susulan
Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,7 yang kemudian diperbarui menjadi M 6,6 mengguncang Sumur, Banten. BMKG mencatat ada 5 kali gempa susulan pascagempa tersebut.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 5 kali," kata Dwikorita.
Gempa susulan paling besar berkekuatan M 5,7.
"Dengan magnitudo terbesar M 5,7," lanjutnya.