"Ikhtiar masih terus berjalan. Pencarian belum terhentikan. Insya Allah akan selalu ada harapan," kata Amel, putri dari Budiono, Jumat (14/1/2021).
Budiono pergi dari rumah sejak 30 Desember 2021. Keluarga langsung mencari, jejaknya terakhir terpantau pada 6 Januari 2020.
"Jika menemukan, mohon dijaga supaya beliau tidak berpindah tempat," ujarnya.
Begini jejak pencarian Budiono:
- 30 Desember 2021 sekitar pukul 11.00 WIB di Stasiun Universitas Pancasila
- 30 Desember 2021 sekitar pukul 14.30 WIB di Stasiun Lenteng Agung
- 30 Desember 2021 sekitar pukul 16.30 WIB di Stasiun Tanjung Barat
- 1 Januari 2022 pukul 05.00 diamankan oleh Dinsos Jakut di SKKT Tanjung Priok Jalan Ende. (Sebelumnya ditemukan oleh petugas lapangan di area Kelapa Gading)
- 1 Januari 2022 pukul 08.00 WIB pergi dari Dinsos Jakut
- 1 Januari 2022 sekitar pukul 22.00 WIB di sekitar RS Koja
- 2 Januari pukul 12.00 WIB dilihat oleh karyawan gedung pompa Cilincing
- 3 Januari pukul 08.00 masih terlihat di area gedung pompa Cilincing
- 3 Januari ada di Kampung Nelayan
- 4 Januari masih ada di Kampung Nelayan
- 5 Januari sekitar pukul 22.00 WIB terlihat di daerah Kalibaru jalan melewati SMK 36
- 6 Januari sekitar pukul 17.00 WIB info dari Satpam, sholat Jumat di Masjid Jakarta Islamic Center (JIC)
- 6 Januari ba'da magrib di warteg 2 ribu Jalan Kompleks Uka (600 meter dari Masjid JIC)
Amel mengungkapkan, ciri-ciri ayahnya yakni sudah pikun (penderita demensia), gigi depan ompong, rambut beruban, mata sedikit katarak, kulit gelap, dan tinggi sekitar 160 cm.
#detiktif adalah program jurnalisme kolaboratif yang melibatkan peran serta pembaca detikcom atau detikers. Pembaca bisa terlibat aktif memberikan informasi suatu isu yang sedang diberitakan #detiktif. Anda yang punya informasi terkait pemberitaan #detiktif bisa berbagi informasi ke redaksi@detikcom dengan subjek "[detiktif] orang hilang". Sertakan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk keperluan verifikasi.
(idh/tor)