Amel, wanita asal Depok, Jawa Barat, sudah enam hari mencari ayahnya, Budiono (61), yang hilang. Ayahnya meninggalkan rumah sejak Kamis (30/12/2021).
"Sejauh ini ada dua orang yang lapor, satu di antaranya karena lihat detikcom. Tapi begitu kita sisir dari rute yang disebut, kami masih belum ketemu," kata Amel saat dihubungi detikcom, Selasa (4/1/2022).
Amel mendapat informasi dua lokasi soal keberadaan ayahnya. Namun, setelah dicek, belum ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang satu bilang Ayah ada di masjid Duren Sawit. Satunya lagi info Ayah ada di sekitar flyover Basura menuju Kuningan," ujarnya.
Amel mengatakan pihak keluarga masih melanjutkan upaya pencarian hari ini. "Masih linier sih, rencana kami hari ini coba susuri area BKT," tuturnya.
Sebelumnya, Amel mengunggah cuitan di akun Twitter. Dia mencari ayahnya yang meninggalkan rumah.
"Manteman, saya butuh bantuan. Ayah saya (Budiono), penderita demensia, keluar rumah dari pagi dan belum kembali. Lokasi di Rawa Geni, Depok," tulis Amel lewat akun Twitternya, @boedsjunior, pada 30 Desember 2021, seperti dilihat detikcom, Senin (2/1/2021).
Amel telah mengizinkan tweet-nya dikutip detikcom. Amel juga mengungkap ciri-ciri ayahandanya.
"Pakai baju marun, celana jins, sepatu beda sebelah. Beruban, gigi depan ompong," tulisnya.
Selain itu, Amel mengatakan ayahnya memiliki tinggi 160 cm dan berat 54 kg. "Jika lihat atau tahu keberadaannya, tolong hubungi. 082121161515. Makasih," ujarnya.
Amel dan keluarga juga sudah membuat laporan ke Polsek Pancoranmas, Depok, Dinsos Depok, dan Dinsos Jaksel setelah lebih dari 24 jam ayahnya belum pulang.
"Kami minta bantuan juga ke petugas KRL dan didapatkan info tanggal 30 Desember. Sekitar jam 11.00 WIB Ayah ada di Stasiun Pancasila, mau naik kereta ke Manggarai, tapi dilarang karena tidak ada kartu vaksin," tulisnya.
Karena dilarang naik kereta lantaran tidak membawa kartu vaksin, Amel menduga, ayahnya berjalan kaki menuju stasiun berikutnya dan mencoba naik di setiap stasiun, yakni Pancasila, Lenteng, Tanjung Barat.
"Tapi ketika kami tanya petugas di Stasiun Pasar Minggu, para petugas tidak lihat Ayah," tulis Amel di Twitter-nya.
#detiktif adalah program jurnalisme kolaboratif yang melibatkan peran serta pembaca detikcom atau detikers. Pembaca bisa terlibat aktif memberikan informasi suatu isu yang sedang diberitakan #detiktif. Anda yang punya informasi terkait pemberitaan #detiktif bisa berbagi informasi ke redaksi@detikcom dengan subjek "[detiktif] orang hilang". Sertakan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk keperluan verifikasi.
(idh/tor)