Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim tidak ada kenaikan kasus COVID-19 di Pulau Dewata. Padahal interaksi wisatawan domestik (wisdom) di Bali sangat padat dalam tiga bulan terakhir.
"Dalam tiga bulan kita di Provinsi Bali ini interaksi masyarakat luar Bali dengan Bali, terutama para pengunjung dari Jawa datang ke Bali, interaksinya cukup tinggi, tapi astungkara (semoga) kasus (COVID-19) tidak meningkat," kata Koster dalam pencanangan vaksinasi booster di DPRD Bali, Rabu (12/1/2022).
Koster membeberkan kasus COVID-19 harian di Bali rata-rata hanya sampai empat orang per hari. Kemudian pasien COVID-19 yang sembuh rata-rata 11 orang per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecil, astungkara. Satu hari itu (rata-rata) empat orang. Kemudian yang sembuh itu rata-rata sebelas orang per hari. Kalau akumulasinya yang sembuh itu sudah mencapai 96,4 persen. Tinggi sekali. Dan, astungkara, jarang sekali yang meninggal, kebanyakan nol dalam satu hari, kemarin nol," terang Koster.
Selain itu, kasus aktif COVID-19 di Bali diklaim stabil pada angka 2 digit. Sekitar 40 orang dirawat di rumah sakit dan sisanya berada di tempat isolasi terpusat.
"Jadi perkembangan pandemi COVID-19 di Provinsi Bali sangat kondusif, sangat baik. Inilah yang membanggakan kita yang merupakan hasil kerja kita bersama," jelas Koster.
Koster mengungkapkan keberhasilan dalam penurunan kasus COVID-19 di Bali salah satunya berkat adanya vaksinasi. Terlebih jatah jumlah penduduk yang divaksin mengalami penambahan.
Awalnya, tutur Koster, jumlah penduduk yang divaksin di Bali adalah 3 juta orang dari total penduduk sebanyak 4,3 juta atau sekitar 70 persen. Namun, karena Bali akan menjadi tempat pertemuan internasional G20, Koster meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dosis vaksinasi COVID-19 di Bali ditambah.
Koster mengaku meminta agar semua masyarakat yang berumur 12 tahun ke atas mendapatkan vaksinasi COVID-19. Sehingga, jatah awal sebanyak 3 juta penduduk naik menjadi 3,4 juta orang.
"Yang memenuhi syarat semua itu 12 tahun ke atas, yaitu mencapai 3,4 juta. Dipenuhi (vaksinnya) oleh Bapak Menteri Kesehatan, didrop vaksin sesuai dengan jumlah yang diperlukan sehingga persentase yang ditarget vaksin itu naik dari 70 persen menjadi 79 persen," ungkap Koster.
"Jadi dari 3,4 juta penduduk yang divaksin, (dengan) 2 kali divaksin, berarti diperlukan 6,8 juta dosis vaksin. Dipenuhi semua, tidak ada yang kurang. Bahkan kita, belum habis, dikirim, sehingga kita memiliki stok vaksin yang cukup," tambahnya.
Hingga kini, ungkap Koster, pencapaian vaksinasi usia 12 tahun ke atas untuk dosis pertama saat ini sudah berada di angka 102,4 persen. Sedangkan untuk dosis yang kedua telah mencapai 91,3 persen.
"Jadi sudah tinggi (capaiannya). Persentase ini nomor dua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Astungkara, kita sudah peringkat kedua nasional, dari 34 provinsi," kata Ketua DPD PDIP Bali itu.
Sementara itu, vaksinasi segmen anak usia 6-11 tahun saat ini sudah mencapai 102 persen. Vaksinasi anak ini dicanangkan mulai 15 Desember 2021 dan sudah mencapai 71 persen dalam dua minggu.
(jbr/jbr)