Vaksin Booster Apakah Harus Sama? Ini Ketentuan Perlu Diperhatikan

ADVERTISEMENT

Vaksin Booster Apakah Harus Sama? Ini Ketentuan Perlu Diperhatikan

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 12 Jan 2022 11:37 WIB
Vaksin Booster Apakah Harus Sama? Ini Ketentuan Perlu Diperhatikan
Vaksin Booster Apakah Harus Sama? Ini Ketentuan Perlu Diperhatikan (Foto: Tim Infografis Fuad Hasim)
Jakarta -

Vaksin booster apakah harus sama mulai banyak dipertanyakan masyarakat. Hal ini terjadi lantaran pemerintah baru saja mengumumkan kabar dimulainya vaksinasi booster mulai hari ini, 12 Januari 2022.

Adapun vaksinasi ini dilaksanakan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program vaksinasi booster dilakukan gratis dengan prioritas untuk lansia dan kelompok rentan.

Lalu vaksin booster apakah harus sama? berikut ketentuan yang perlu diperhatikan.

Vaksin Booster Apakah Harus Sama: Ini Jawabannya

Dilansir dari laman resmi Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan RI, pemberian vaksinasi booster dilakukan dengan pertimbangan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini. Hal ini karena jenis vaksin booster akan berbeda dengan persediaan di tahun lalu.

Pemberian vaksin booster akan dikombinasikan sesuai persediaan yang ada dengan mempertimbangkan hasil riset pada peneliti di dalam dan luar negeri serta telah dikonfirmasi oleh BPOM dan ITAGI.

Kombinasi pemberian vaksin booster juga berpedoman pada rekomendasi WHO, di mana vaksin booster diizinkan menggunakan vaksin yang sejenis atau homolog atau juga bisa vaksin yang berbeda atau heterolog.

Adapun pengertiannya yaitu:

  • Homolog adalah vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua.
  • Heterolog adalah vaksinasi booster menggunakan vaksin berbeda dengan dosis pertama dan dosis kedua.

"Hal ini kembali diberikan keleluasaan kepada masing-masing negara untuk bisa menerapkan program vaksin booster yang sesuai dengan kondisi ketersediaan vaksin dan logistik sesuai dengan masing-masing negara pelaksana pemberian vaksin booster," ujarnya.

Beberapa penelitian dalam dan luar negeri menemukan vaksin booster heterolog atau vaksin booster dengan jenis kombinasi yang berbeda menunjukkan peningkatan antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster homolog atau vaksin booster dengan jenis yang sama.

Tak hanya itu, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster dosis penuh, dan memberikan dampak KIPI yang lebih ringan.

Vaksinasi booster akan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti Puskesmas, rumah sakit pemerintah, maupun rumah sakit milik pemerintah daerah.

"Dengan adanya vaksin booster gratis ini kami tetap mempertahankan mekanisme vaksin Gotong Royong yang selama ini berjalan dengan kondisi bahwa vaksin ini tetap diterima gratis di masyarakat yang disuntik dan jenis vaksinnya tidak sama dengan vaksin program pemerintah," ucap Menkes

Vaksin booster apakah harus sama kini sudah terjawab. Ada ketentuan khusus untuk kombinasi vaksin booster. Simak penjelasannya di halaman berikutnya.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT