Rencana penutupan jalur perlintasan kereta api sebidang di Jl Bungur Besar 17, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat, menuai reaksi warga. Warga sekitar mengaku keberatan jika tak ada solusi bagi warga apabila perlintasan sebidang itu ditutup.
Keberatan salah satunya disampaikan Intan (48). Warga Jalan Bungur Besar itu kurang setuju dengan penutupan perlintasan sebidang tersebut. Sebab, penutupan itu akan membuat akses dari rumahnya menuju pasar makin jauh.
Sebagai informasi, perlintasan sebidang tersebut memang menjadi akses warga untuk ke pasar. Jika akses tersebut ditutup, warga harus berputar arah ke Jl Garuda, sekitar 1-2 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nggak setuju kalau ada penutupan jalan ini, karena saya harus muter jauh banget kalau mau ke pasar," ujarnya di Jl Bungur 17, Jakpus, Selasa (11/1/2022).
![]() |
Intan pun berharap ada solusi dari pemerintah. Dia menyarankan agar jika memang perlintasan sebidang ditutup, pemerintah harus membangun jembatan untuk memudahkan akses warga.
"Kalau boleh saran sih dibuat jembatan ya, tapi jembatannya yang pakai eskalator aja kalau bisa, jadi nggak usah naik tangga yang biasa biar nggak terlalu capek juga naiknya," ujarnya.
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Ima (41). Sama seperti Intan, Ima juga menghendaki adanya solusi bagi warga atas penutupan perlintasan sebidang tersebut.
"Paling nggak kasih jalan buat pejalan kaki aja buat ke pasar, atau solusi lain misalnya pasarnya dipindah ke wilayah sini biar kita nggak nyeberang," ujarnya.
Rencana Penutupan
PT KAI berencana menutup jalur perlintasan kereta api sebidang di Jl Bungur Besar 17, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai Maret 2022.
Perlintasan sebidang tersebut merupakan akses yang menghubungkan Jl Bungur 17 ke Pasar Gombongan. Selain itu, perlintasan tersebut merupakan jalan alternatif ke dekat Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
PT KAI berencana menutup perlintasan sebidang tersebut dikarenakan adanya pengembangan di Stasiun Manggarai sehingga volume perjalanan kereta api menjadi bertambah. Selain itu, untuk mengurangi kecelakaan di pintu perlintasan kereta api.
"Ada rencana fokus dari Manggarai ada pengembangan, di mana nanti disana kereta lewat semuanya maka operasi KRL akan berubah, dampaknya akan ada frekuensi di perlintasan kereta api ini akan banyak," ujarnya, Senin (10/1/2022).
"Juga untuk mengurangi kecelakaan karena ini sesuai dengan undang-undang perkeretaapian, ini jarak perlintasan ada dua titik yang jaraknya sangat berdekatan," imbuhnya.
(mae/mae)