Sapaan 'Sahabat' dari Megawati dan Cerita Ahok Ganti Panggilan

Sapaan 'Sahabat' dari Megawati dan Cerita Ahok Ganti Panggilan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 11 Jan 2022 07:46 WIB
Ahok berbaju putih bareng Megawati (Instagram @basukibtp)
Foto: Ahok berbaju putih bareng Megawati (Instagram @basukibtp)
Jakarta -

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri menjalin kedekatan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Megawati memanggil Ahok dengan 'sahabat' pernah juga singgung soal ganti panggilan jadi BTP.

di acara HUT ke 49 PDIP, yang disiarkan di akun YouTube resmi PDIP, Senin (10/1), megawati menyapa para menteri di kabinet, dan kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra. Kemudian, Mega menyebut nama Ahok, yang kini menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.

"Terus ada sahabat saya Pak Ahok atau yang berkenan Basuki Tjahaja Purnama. Saya mencoba untuk melihat di layar tapi karena begitu banyak yang hadir sehingga saya tidak bisa melihat satu per satu," ujar Megawati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maksud Sapaan 'Sahabat'

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan soal sapaan 'Sahabat' dari Megawati itu. Menurut Hasto, Mega membangun kedekatan dengan beberapa tokoh seperti dengan Prabowo Subianto, dan tokoh-tokoh lainnya.

Hasto menyebut Megawati dengan Ahok memang kerap melakukan dialog politik kebangsaan dalam berbagai kegiatan. Hasto lantas menyebutkan prestasi Ahok di Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Jadi menyebut sahabat tadi ya memang sahabat, apalagi Pak Ahok ini kan menjadi korban terkait dengan pemilu Jakarta, prestasi Pak Ahok luar biasa, termasuk membangun masjid luar biasa, prestasi ketegasan dalam berbagai bentuk-bentuk konspirasi kekuasaan yang ingin menggunakan kekuasaan membangun kapital, Pak Ahok paham dan mempunyai keberanian menghadapi itu," ujarnya.

"Sehingga itu merupakan hal yang nature sifatnya karena Bu Mega dekat dengan sosok yang menjalankan tugasnya dengan semboyan laksanakan kewajibanmu dengan sungguh-sungguh selama untuk kepentingan bangsa dan negara tanpa menghitung akibatnya," katanya.

Nama Ahok sendiri mulai muncul ke permukaan bursa Pilgub DKI di mana ini adalah tahun terakhir periode kepemimpinan Anies Baswedan. Ahok sendiri sudah angkat bicara soal peluangnya di Pilgub DKI dengan mengatakan dirinya akan menjadi guru bagi kader PDIP.

Kembali ke Hasto, dia menegaskan sapaan khusus Megawati kepada Ahok tak terkait dengan Pilgub 2024. Tokoh yang akan diusung di Pilgb DKI 2024 nanti merupakan kewenangan Megawati.

"Jadi nggak ada kaitannya dengan Pilgub 2024. Pidato Ibu Ketum disampaikan sendiri oleh beliau sebagai hasil kontemplasi, tujuannya agar PDIP dapat memberikan dukungan bersama dengan masyarakat Indonesia agar pandemi ini bisa kita atasi bersama. Kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok itu kewenangan Bu Mega," tuturnya.

Singgung Pergantian Panggilan Ahok Jadi BTP

Megawati tak hanya sekali menyinggung Ahok di pidatonya. Megawati pernah 'sindir' perhantian panggilan Ahok jadi BTP.

Pernyataan Megawati itu disampaikan dalam acara resmi partai, Kongres PDIP 2019 di Bali.


"Ini ada kader PDIP. Namanya BCP. Basuki Cahaya Purnama. Terkenal namanya Ahok," kata Megawati dalam sambutannya di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur 8 Agustus 2019.

Megawati lantas berbicara mengenai Pancasila dan semangat gotong royong yang menjadi falsafah dasar negara Indonesia. Dia mengaitkannya dengan keinginan Ahok mengganti nama panggilan menjadi Basuki Tjahaja Purnama.

"Iya. Terus nggak boleh ya namanya mau Aseng, mau Ahok, mau Badu, kalau dia warga negara Indonesia, ya sudahlah," kata Megawati.

"Ada yang bilang, 'Bu, jangan panggil Ahok lagi.' Ya saya bilang memang namanya begitu. Masa nggak boleh manggil. Terus tadi saya sapa, 'Pak Purnama apa kabar'," sambung Mega, yang diikuti tawa hadirin.

Halaman 2 dari 3
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads