Tanah Abang Disebut Bak Poco-Poco, Wagub DKI: Bukti Ekonomi Bergeliat

Tanah Abang Disebut Bak Poco-Poco, Wagub DKI: Bukti Ekonomi Bergeliat

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 10 Jan 2022 19:11 WIB
Wagub DKI Ahmad Riza Patria
Wagub DKI A Riza Patria (Karin Nur Secha/detikcom)
Jakarta -

Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus), disebut seperti poco-poco karena semakin macet. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan macetnya Tanah Abang sebagai tanda ekonomi di sana kembali bergeliat.

"Kalau memang di sana ada macet kembali ya ini mungkin seiring dengan semakin meningkatnya pergerakan ekonomi. Jadi satu sisi kita syukuri ini tanda dan bukti bergeliat kembali perekonomian kita sebagai sebuah bangsa dan Jakarta sebagai contoh Ibu Kota," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022).

"Banyak yang berjualan kembali, banyak yang beli kembali itu menandakan bahwa sekarang ekonomi kita mulai tumbuh, mulai bangkit kembali, mulai bergerak. Kita syukuri itu," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riza meminta masyarakat tetap mematuhi dan menjaga protokol kesehatan (prokes). Dia menuturkan masukan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto akan menjadi perhatian dan ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI.

"Tentu kami minta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, Pasar Raya memastikan semuanya sesuai dengan aturan dan SOP yang ada. Jadi kita syukuri tapi juga kita akan benahi kekurangan yang ada, termasuk masukan dari Pak Hasto akan menjadi perhatian kita. Masukan kritiknya akan kami pelajari, kami alokasi dan akan kami tindak lanjuti," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Riza mengatakan Pasar Tanah Abang merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara. Dia menyebut Pemprov DKI terus berupaya membenahi Pasar Tanah Abang agar menjadi pasar kebanggaan Ibu Kota.

"Tanah Abang itu memang pasar yang terbesar, tidak hanya di Jakarta, di Indonesia, saya kira juga mungkin di Asia Tenggara ya. Dan itu pasar kebanggaan kita, tidak hanya kebanggaan warga Jakarta tapi kebanggaan warga Indonesia," ucapnya.

"Kami Pemprov terus membenahi mempercantik membuat berbagai regulasi agar Pasar Tanah Abang tidak hanya hadir memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, bagi pembeli, tapi juga agar menjadi kebanggaan kita sebagai warga Ibu Kota dan memastikan harga-harga di Pasar Tanah Abang terjangkau barang-barangnya berkualitas," imbuhnya.

Simak soal alasan Tanah Abang disebut seperti poco-poco di halaman berikutnya.

Tanah Abang Disebut Seperti Poco-poco

Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan eks Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengibaratkan kondisi Jakarta saat ini seperti poco-poco. Salah satu yang disebutnya terkait kondisi di Tanah Abang saat ini yang semakin macet semenjak bergantinya pemimpin di DKI.

"Ini Pak Djarot melihat ini kok rasanya seperti poco-poco juga, maju mundur Tanah Abang dulu sudah beres Tanah Abang tidak macet, tiba-tiba ganti pemimpin, Tanah Abang menjadi macet. Tanah Abang menjadi berubah," kata Hasto.

Hasto kemudian berbicara mengenai capaian di era Gubernur Djarot mengenai waduk-waduk yang dikelola dengan baik. Namun, kata Hasto, kondisi saat ini justru berbalik. Hasto mendapat aspirasi dari Camat wilayah Cakung bahwa ada beberapa sodetan yang tidak berjalan untuk mencegah banjir.

"Dulu waduk-waduk dikelola dengan sangat baik, contohnya tadi aspirasi dari camat (Cakung) itu kan untuk sodetan aja udah berapa lama tidak berjalan, padahal itu penting di dalam menjaga upaya untuk mencegah banjir," ungkap Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengungkap adanya pergantian pemimpin yang tidak memahami hakikat kepemimpinan rakyat. Dia menyebut ketidakpahaman itu justru bisa menimbulkan kemunduran.

"Jadi pergantian pemimpin kalau tidak memahami hakikat kepemimpinan untuk rakyat, maka yang terjadi adalah kemunduran," ungkapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads