PAN DKI Bela Anies, Minta PDIP Tak Asal Bunyi Sebut Tanah Abang Poco-poco

PAN DKI Bela Anies, Minta PDIP Tak Asal Bunyi Sebut Tanah Abang Poco-poco

Indra Komara - detikNews
Senin, 10 Jan 2022 12:42 WIB
Anggota DPRD DKI dari PAN Riano Ahmad
Foto: Anggota DPRD DKI dari PAN Riano Ahmad (Dok pribadi)
Jakarta -

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut eks Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, melihat kawasan Tanah Abang bak poco-poco karena semakin macet. Anggota DPRD DKI dari PAN Riano Ahmad minta turun langsung ke Tanah Abang, jangan asal bunyi.

"Kalau saya lihat dia bilang maju mundur macet lagi asal bunyi karena saya nggak lihat secara langsung, makanya kita lihat survei bareng. Saya lahir besar di Tanah Abang jadi saya tahu. Kalau yang dikatakan macet dimana, jangan bapak-bapak itu dapat laporan ABS doang," ujar Riano, kepada wartawan, Senin (10/1/2021).

Anggota DPRD DKI dapil Tanah Abang itu menyebut selama ini tidak ada macet di kawasan Tanah Abang. Apalagi selama dua tahun terakhir dunia termasuk Indonesia mengalami pandemi Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Covid banyak kios tutup. Banyak juga para pedagang yang akhirnya ngontrak tidak buka usahanya lagi. Jadi kalau dibilang sekarang ini macet jangan katanya-katanya," paparnya.

Riano mengajak PDIP untuk survei langsung ke Tanah Abang. Dia juga menilai selama kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Tanah Abang memiliki kemajuan.

ADVERTISEMENT

"Saya lihat Pak Gubernur Anies melihat satu terobosan dengan melakukan relokasi pedagang kaki lima yang tadinya di bawah jadi di atas. Itu kan terobosan bukan sekadar komen tapi bukti nyata. Jadi kalau dibilang macet tak tertata kita lihat aja, survei," jelas pria yang juga menjabat sebagai Plt Ketum Bamus Betawi.

Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Djarot Saiful Hidayat mengibaratkan kondisi Jakarta saat ini seperti poco-poco. Salah satu yang disebutnya terkait kondisi di Tanah Abang saat ini yang semakin macet semenjak bergantinya pemimpin di DKI.

"Ini Pak Djarot melihat ini kok rasanya seperti poco-poco juga, maju mundur Tanah Abang dulu sudah beres Tanah Abang tidak macet, tiba-tiba ganti pemimpin, Tanah Abang menjadi macet. Tanah Abang menjadi berubah," kata Hasto.

Hasto kemudian berbicara mengenai capaian di era Gubernur Djarot mengenai waduk-waduk yang dikelola dengan baik. Namun, kata Hasto, kondisi saat ini justru berbalik. Hasto mendapat aspirasi dari Camat wilayah Cakung bahwa ada beberapa sodetan yang tidak berjalan untuk mencegah banjir.

"Dulu waduk-waduk dikelola dengan sangat baik, contohnya tadi aspirasi dari camat (Cakung) itu kan untuk sodetan aja udah berapa lama tidak berjalan, padahal itu penting di dalam menjaga upaya untuk mencegah banjir," ungkap Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengungkap adanya pergantian pemimpin yang tidak memahami hakikat kepemimpinan rakyat. Dia menyebut ketidakpahaman itu justru bisa menimbulkan kemunduran.

(idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads