Hasto PDIP: Djarot Lihat Tanah Abang Seperti Poco-poco

Hasto PDIP: Djarot Lihat Tanah Abang Seperti Poco-poco

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Minggu, 09 Jan 2022 13:41 WIB
Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto (Dok. PDIP)
Jakarta -

PDI Perjuangan mengaku belum mengadakan pertemuan dengan kandidat yang akan maju di kontestasi Pilgub DKI 2024. Namun PDIP telah memberi mandat kepada mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat untuk merumuskan skala prioritas dan menakar persoalan di Ibu Kota.

"Belum, belum ada, tetapi karena kita juga Pak Djarot misalnya, itu punya pengalaman sebagai gubernur Jakarta, tentu saja Pak Djarot juga ditugaskan untuk ikut merumuskan skala prioritas buat Jakarta itu seperti apa, ini yang ingin dilakukan oleh PDI Perjuangan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur, Minggu (9/1/2022).

"Kemudian Pak Djarot kan punya pengalaman-pengalaman di dalam me-manage Jakarta, sehingga tahu akar persoalan di Jakarta itu seperti apa," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengatakan Djarot juga diberi tugas merancang apa saja yang bisa dilakukan agar warga Jakarta bisa bahagia. Jangan sampai, kata Hasto, ikon mengenai Jakarta hanya fokus pada gedung-gedung mewah pencakar langit.

"Maka Pak Djarot juga ditugaskan untuk merancang bagaimana Jakarta ke depan agar kehidupan di Jakarta itu betul-betul menjadi bagian dari kebanggaan kita, bukan karena gedung-gedung megahnya, tetapi ada hal yang lebih hakiki dari itu, tentang kebahagiaan warganya, tentang lingkungannya yang indah dan asri, tentang kebudayaan itulah yang akan ditonjolkan oleh PDI Perjuangan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Hasto Kristiyanto mengatakan Djarot Saiful Hidayat mengibaratkan kondisi Jakarta saat ini seperti poco-poco. Salah satu yang disebutnya terkait kondisi di Tanah Abang saat ini yang semakin macet semenjak bergantinya pemimpin di DKI.

"Ini Pak Djarot melihat ini kok rasanya seperti poco-poco juga, maju mundur Tanah Abang dulu sudah beres Tanah Abang tidak macet, tiba-tiba ganti pemimpin, Tanah Abang menjadi macet. Tanah Abang menjadi berubah," kata Hasto.

Hasto kemudian berbicara mengenai capaian di era Gubernur Djarot mengenai waduk-waduk yang dikelola dengan baik. Namun, kata Hasto, kondisi saat ini justru berbalik. Hasto mendapat aspirasi dari Camat wilayah Cakung bahwa ada beberapa sodetan yang tidak berjalan untuk mencegah banjir.

"Dulu waduk-waduk dikelola dengan sangat baik, contohnya tadi aspirasi dari camat (Cakung) itu kan untuk sodetan aja udah berapa lama tidak berjalan, padahal itu penting di dalam menjaga upaya untuk mencegah banjir," ungkap Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengungkap adanya pergantian pemimpin yang tidak memahami hakikat kepemimpinan rakyat. Dia menyebut ketidakpahaman itu justru bisa menimbulkan kemunduran.

"Jadi pergantian pemimpin kalau tidak memahami hakikat kepemimpinan untuk rakyat, maka yang terjadi adalah kemunduran," ungkapnya.

Simak Video 'Gibran or Risma di DKI 1, Sekjen PDIP: Risma Sudah Teruji!':

[Gambas:Video 20detik]



(whn/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads