Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuat acara refleksi dan tasyakuran. Dalam surat undang resmi yang beredar acara itu dibuat dalam rangka dua tahun kepemimpinan Nahdiana sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta.
Surat undangan ditandatangani Wakil Kadisdik DKI, Purwasusilo pada 6 Januari 2022. Surat bernomor 151/-1.852 bersifat penting.
Surat ditujukan kepada sekretariat hingga Kepala Suku Dinas Pendidikan DKI. Acara dijadwalkan berlangsung hari ini pukul 17.00 WIab di Auditorium Dinkes DKI, Jakarta Selatan.
"Refleksi dan Tasyakuran 2 tahun Kepemimpinan Ibu Nahdiana sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta," tulis undangan tersebut seperti dilihat, Senin (10/1/2022).
Dalam surat undangan tersebut, tamu undangan diatur mengenakan pakaian selaras. Tamu wajib dengan dress code pakaian batik lengan panjang bernuansa merah.
"Dreecode: Baju Batik Lengan Panjang Nuansa Merah," tulis keterangan dalam undangan.
Kasubag Humas Disdik DKI Jakarta, Taga Radja mengklaim acara tersebut bukan tasyakuran melainkan evaluasi dan refleksi. Dia mengatakan Nahdiana ingin mendengar masukan disaat momen dua tahun kepemimpinannya sebagai Kadisdik DKI.
"Kan dibilang gini, coba dua tahun ini pas tanggal 10 saya nih, coba saya ingin masukan dari semua makanya jam 2 (siang) nanti diawali ada rapim eselon 3 nanti sorenya eselon 4. Ibu minta dibarengin sekalian," kata Taga saat dihubungi.
Taga mengaku acara tersebut bukan tasyakuran dua tahun Nahdiana. Dia mengatakan acara itu hanya refleksi dan evaluasi selama dua tahun kepemimpinan Nahdiana.
"Bukan tasyakuran, itu ibu kan ingin evaluasi 2 tahun apa yang kurang. Makanya agar rapat pimpinan dimulai jam 2 (siang) itu bukan tasyakuran, refleksi itu. Kalau ada masukan dari eselon 3, eselon 4 untuk bisa memperbaiki 2022," kata Taga saat dihubungi.
Dia menuturkan acara diinisiasi internal Disdik DKI. Dia menyebut dipilihnya dress code warna merah karena faktor kesukaan.
"(Yang mengadakan acara) kita internal, kemudian dari humas, saya kemudian yang diamanatkan untuk mengkoordinir sekalian kita coba dengar aspirasi dari eselon 4 yang ada di wilayah nanti jam 2 kami ingin eselon 3 dulu. (Warna merah) Ya karena suka aja, warna kan ada kesukaan aja nggak masalah," ujarnya.
Taga mengungkap awalnya ada PNS Disdik DKI dari eselon tiga yang mengusulkan warna merah. Berdasarkan hasil diskusi, lanjut Taga, banyak yang memilih warna merah sehingga ditetapkan drescode batik merah.
"Sebenarnya bukan ibu (yang minta drescode batik merah) ada eselon tiga yang mengusulkan merah aja. Kalau kita kan di Timur batik kan merah, gitu," ucapnya.
"Pilihan teman, yang ngomong kalau saya sih apa aja. Waktu kita diskusi untuk kegiatan ini kita mau apa nih warnanya, yang banyak dimiliki teman-teman. Ada yang hitam, biru, sudah disamain aja merah. (Yang usul merah) lupa, banyak pokoknya dari sekolah ada, dari eselon 4 juga ada. Internal Disdik," imbuhnya.
(dek/idn)