Dwi menuturkan ibu hamil itu kini sedang dirawat di Rumah Sakit (RS). Dia menduga pasien pertama yang suspek Omicron berinisial R terkena varian Omicron dari transmisi lokal, sebab R tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Kalau nggak salah ke Pelni, takut salah, pokoknya dibawa ke RS. Ini transmisi lokal karena berawal dari kasus, kasus yang pertama diketahui tidak mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri, berarti transmisi lokal," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi bisa jadi ibu R (pasien pertama suspek Omicron) ini ketularannya dari orang lain yang tidak diketahui karena mungkin gejalanya ringan jadi tidak disadari sumber penularannya," lanjutnya.
RW Micro-lockdown
Lantaran ditemukan kasus suspek itu, micro-lockdown diterapkan di RW 02, Krukut itu. Hal itu agar membatasi mobilitas warga supaya memutus penularan Corona.
"Kita berlakukan micro-lockdown sesuai perkembangan situasi. Kita sudah pertebal personel untuk bantu warga agar mobilitas bisa terjaga untuk memutus rantai penularan," ujar Ady kepada wartawan, Minggu (9/1).
Micro-lockdown tersebut telah diberlakukan sejak Sabtu (8/1) kemarin. Selain penerapan micro-lockdown di wilayah tersebut juga gencar dilakukan tracing kepada warga sekitar.
"Imbauan yang pasti tingkatkan prokes, khususnya penggunaan masker. (Kami butuh) dukungan warga agar membantu Polri dan satgas dalam pembatasan mobilitas untuk memutus sebaran COVID-19," ungkapnya.
(lir/imk)