Pengakuan Mengejutkan Mereka yang Disuntik Vaksin Corona Berkali-kali

Pengakuan Mengejutkan Mereka yang Disuntik Vaksin Corona Berkali-kali

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 09 Jan 2022 10:11 WIB
A dose of the Phase 3 Novavax coronavirus vaccine is seen ready for use in the trial at St. Georges University hospital in London Wednesday, Oct. 7, 2020. Novavax Inc. said Thursday Jan. 28, 2021 that its COVID-19 vaccine appears 89% effective based on early findings from a British study and that it also seems to work β€” though not as well β€” against new mutated strains of the virus circulating in that country and South Africa. (AP Photo/Alastair Grant)
Pengakuan Mengejutkan Mereka yang Disuntik Vaksin Corona Berkali-kali - ilustrasi (Foto: AP/Alastair Grant)
Jakarta -

Vaksinasi jadi salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari Covid-19. Namun beda cerita jika vaksinasi diberikan berkali-kali kepada satu orang, yang mana seharusnya diberikan hanya untuk 1-2 dosis saja.

Mereka yang disuntik vaksin Corona berkali-kali ini ada yang berasal dari Indonesia dan juga di luar negeri. Apa yang dirasakan setelah disuntik vaksin Corona berkali-kali? Begini pengakuan mengejutkan mereka.

Joki Vaksin di Pinrang Akui Disuntik 17 Kali

Abdul Rahim (49) jadi salah satu orang yang bikin geger publik usai mengakui disuntik sebanyak 17 kali. Pria asal Pinrang itu mengaku sudah menjadi joki vaksin Covid-19 selama tiga bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 17 kali vaksin yang masuk ke tubuhnya berjenis Sinovac dan AstraZeneca. Atas perbuatannya dia ditetapkan sebagai tersangka.

Meski sudah divaksin 17 kali, anehnya, Rahim mengaku tak ada masalah kesehatan yang dialaminya. Dia hanya merasa lemas.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut punya ramuan 'rahasia' untuk menangkal efek samping vaksin-vaksin. Ramuan itu adalah meminum air kelapa setiap menjelang dan sesudah vaksin.

"Tapi tidurnya enak, sebelum dan sesudah divaksin minum air kelapa, dua minggu terakhir ini pernah 3 kali sehari," kata Rahim.

Polres Pinrang menemukan 15 orang warga yang telah menggunakan jasa joki vaksin COVID-19 yang ditawarkan Abdul Rahim. Sejumlah saksi dan petugas vaksinator di 7 titik tempat Abdul Rahim disuntik juga dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

Rahim disangkakan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular junto Pasal 13b Perpres Nomor 14 tahun 2021 tentang Penanggulangan Wabah COVID-19.

Simak Video 'Kapolri Minta Tindak Tegas Joki dan Amankan Pasien Karantina yang Kabur!':

[Gambas:Video 20detik]



Kakek di India 11 Kali Vaksin Covid-19

Tak hanya di Indonesia, kejadian vaksinasi berkali-kali juga dilakukan di negara bagian Bihar, India. Kali ini seorang kakek bernama Brahmdeo Mandal bikin heboh lantaran mengaku sudah di vaksin 11 kali, dan dua diantaranya didapatkan hanya selang 30 menit.

Pria berusia 65 tahun itu mengaku vaksin membantunya mengatasi sakit, nyeri dan agar tetap sehat. Dia juga tak mengeluhkan efek samping apapun dari 11 vaksin yang diterimanya.

Aksinya ketahuan saat pensiunan tukang pos itu berencana divaksin untuk yang ke-12 kalinya. Namun tidak begitu jelas bagaimana petugas menggagalkan aksinya.

Pemerintah sudah memulai penyelidikan untuk mengetahui bagaimana Mandal bisa mendapatkan banyak dosis vaksin.

"Kami sudah memiliki bukti bahwa ia mendapatkan delapan suntikan dari empat lokasi," ujar Amarendra Pratap Shahi, dokter yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Madhepura, Bihar, kepada BBC.

Mandal mengaku mencatat semua suntikan vaksin Covid yang terima, mulai dari waktu, tanggal, hingga pusat vaksinasi yang ia datangi. Ia mengeklaim mendapatkan 11 suntikan mulai Februari hingga Desember 2021.

Kepada BBC, Mandal mengatakan ia mendatangi pusat-pusat vaksinasi di Madhepura dan dua distrik tetangga, salah satu lokasinya berjarak lebih 100 kilometer dari tempat tinggalnya, untuk mendapatkan suntikan.

Ia mengaku menggunakan kartu identitas yang berbeda.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads