Tugu Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) sempat menjadi sorotan warga karena penampakan aslinya berbeda jauh dengan gambar desain. Tugu tersebut kemudian dikritik dan menjadi perbincangan di media sosial.
Mulanya, foto tugu di Pamulang itu disorot oleh warganet di Twitter. Dalam gambar yang dilihat detikcom, desain itu berbeda jauh dengan hasil tugunya yang hanya tampak kerangkanya. Gambar desain dan foto tugu itu diunggah oleh pemilik akun @handjobservice pada 8 April 2021.
"Kebanyakan pembangunan di Pamulang emang gaib. Proyek pemerintah aja bisa disegel sama pemerintah sendiri," tulisnya dalam cuitan yang memuat gambar kolase tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam cuitan lanjutannya, dia mengatakan proyek tugu tersebut dikerjakan oleh Pemprov Banten. Namun dia tetap mempertanyakan soal wewenang proyek tugu ini.
"Btw tadi sempet nyari berita terkait, dan nyoba nyari laporan pengadaannya. Katanya Tahun Anggaran 2018, dikerjakan Dinas PUPR Banten, tanah milik provinsi Banten. Tapi di LPSE Banten, PUPR (Kementerian), dan Tangsel nggak ada yang match. Jadi, sebenernya proyek ini wewenang siapa ya?" ungkapnya.
Penjelasan Pemprov Banten
Kepala Dinas PUPR Pemprov Banten, Trenggono, bercerita pembangunan Tugu Pamulang sudah dilakukan sejak 2017. Namun di pertengahan jalan, Pemkot Tangsel merevisi desain Tugu Pamulang.
"Di 2018 akhir sudah diselesaikan nah dari pemkot (Tangsel) itu mereka minta dilakukan perbaikan lah. Nah, 2019 ini, ada komunikasi desainnya seperti, nah salah satunya desainnya adalah yang ada di viral sekarang. Jadi, 2019 itu desainnya yang diusulkan, kita juga sudah menganggarkan akhirnya 2020 mulai ada kegiatan tadi sehingga tidak ditindaklanjuti maklumlah birokrasi," ujar Trenggono kepada wartawan, Minggu (11/4).
Dia menuturkan masalahnya ada pada koordinasi antara Pemkot Tangsel dan Pemprov Banten. Terlebih dengan adanya pandemi Corona, sehingga pengerjaan Tugu Pamulang tersendat.
Trenggono membenarkan bahwa Tugu Pamulang merupakan aset Pemprov Banten. Kemudian, Trenggono mengatakan bangunan Tugu Pamulang yang saat ini berdiri merupakan desain awal.
Tugu Pamulang Sempat Ditutup Seng
Tugu yang berlokasi di Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangsel itu kemudian ditutupi seng. Pantauan detikcom di Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu 14 April 2021. Seng itu dipasang melingkari bagian bawah tugu. Tinggi pagar seng itu sekitar 2 meter.
"Prinsipnya saya yang inisiasi dikasih seng," kata Kadis PUPR Banten Trenggono.
Pemasangan seng, katanya, ditujukan agar warga mengerti tugu itu masih dalam tahap pembangunan. Dia menegaskan pembangunan tugu itu belum selesai.
Simak berita selanjutnya di halaman berikut
Sayembara Ulang Desain Tugu Pamulang
Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan akan melakukan sayembara ulang terkait bentuk, gambar dan desain tugu tersebut. Sayembara dilakukan usai Tugu tersebut viral dan dikritik banyakk orang.
"Setelah saya menggali persoalan, mempelajari tentang latar belakang dan lain sebagainya, perlu saya tegaskan bahwa pembangunan tugu atau menara itu dibangun tahun 2018 dan sudah dinyatakan selesai final. Tugu itu dibangun dengan latar belakang dan pertimbangan, karena sebelumnya lokasi itu kumuh. Ada baliho yang rusak, miring, dan di bawahnya juga banyak sampah-sampah," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4).
Ia kaget dengan perbedaan bentuk Tugu Pamulang yang telah selesai dibangun 2018 tersebut. Kini, Wahidin meminta publik terlibat dalam desain.
Diketahui, ada 1.013 peserta yang mengikuti sayembara tersebut. Pada 15 September 2021, nantinya hasil karya sayembara akan dikumpulkan dan setelahnya akan dilakukan penilaian oleh juri selama satu minggu. Pemprov Banten menganggarkan proyek renovasi Tugu Pamulang sebesar Rp 200 juta. Nantiya pemenang sayembara akan diberi hadiah uang senilai Rp 20 juta.
Tugu Pamulang Diresmikan
Tugu Pamulang kemudian diresmikan Sabtu 8 Januari 2022 oleh Gubernur Banten Wahidin Halim. Wahidin mengatakan desain Tugu Pamulang diambil dari sejarah hingga budaya Kota Tangerang Selatan. Selain itu, ada sejarah dari Banten.
"Ya tadi awalnya saya nggak ngerti, tapi lama-lama ngerti dari Pak Arlan (Plt Kepala Dinas PUPR Banten). Historical, sejarah, kultural diambil dari Kota Tangselnya, sejarah Bantennya, berbagai simbol," kata Wahidin di lokasi, Sabtu, (8/1/2022).
Wahidin mengaku tak mempermasalahkan jika Tugu Pamulang yang merupakan aset Pemprov Banten dialihkan ke Pemkot Tangsel. Menurutnya, Tugu Pamulang ini dibangun untuk masyarakat.
Revitalisasi Tugu Pamulang Habiskan Rp 700 Juta
Revitalisasi Tugu Pamulang menghabiskan anggaran Rp 700 juta. Pengerjaan revitalisasi dilakukan selama dua bulan.
"Kita menggunakan anggaran APBD Provinsi Banten 2021 di Dinas PUPR, yang melaksanakan di UPTD Tangerang. Total anggarannya Rp 700 juta. Pengerjaan hampir dua bulan," kata Plt Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan di lokasi, Sabtu (8/1/2022).
Arlan menjelaskan biaya perawatan Tugu Pamulang selama satu tahun sekitar Rp 50 juta. Ke depan, Tugu Pamulang akan dipasangi pagar-pagar agar tidak ada yang merusak.
Warga Komentari Tampilan Baru Tugu Pamulang
Salah satu warga, Iwan (38), mengaku bangga atas direvitalisasinya Tugu Pamulang karena kotanya memiliki ikon. Iwan mengatakan Tugu Pamulang saat ini lebih bagus dan menarik.
"Bangga. Intinya mah bangga aja, ada ikonnya. Sebelumnya sama saja sih, cuma kurang menarik saja. Sekarang lebih bagus, kata Iwan di lokasi, Sabtu, (8/1/2022).
Iwan mengaku tak mempermasalahkan anggaran ratusan juta rupiah yang dikeluarkan untuk merevitalisasi tugu Pamulang. Menurutnya, kerap ada biaya tak terduga yang dikeluarkan saat membangun tugu layaknya membangun rumah.
"Ya kita mah kalau gitu-gitu kepanjangan nanti. Ya terima aja," ujarnya.
"Ya nggak apa-apa (revitalisasi Tugu Pamulang menghabiskan Rp 700 juta). Ya kita kalau bangun rumah juga kadang-kadang ada biaya tak terduga," tambahnya.
Warga lainnya, Joni (55), juga ikut berkomentar terkait revitalisasi Tugu Pamulang yang terletak di dekat Jalan Raya Pamulang itu. Joni mengatakan Tugu Pamulang saat ini terlihat jauh lebih bagus.
"Kelihatannya dipandang mata lebih bagus," kata Joni
Joni juga mengaku tidak masalah terkait biaya revitalisasi yang mencapai ratusan juta rupiah. Hal itu karena revitalisasi Tugu Pamulang untuk masyarakat.
"Ya nggak apa-apa. Soalnya kan buat umum, bersama," jelas Joni.