Makin Runcing Gubsu vs Pelatih Biliar Usai Laporan Polisi

Makin Runcing Gubsu vs Pelatih Biliar Usai Laporan Polisi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 06 Jan 2022 06:07 WIB
Gubsu Edy Rahmayadi (Ahmad-detikcom)
Foto: Gubsu Edy Rahmayadi (Ahmad-detikcom)

Junirwan menjelaskan peristiwa itu versi mereka. Edy disebut berbicara di acara itu sebagai seorang pembina.

"Dasar beliau memberikan pengarahan sebagai pembina berdasarkan Pasal 33 UU Nomor 3 Tahun 2005. Pemprov di situ sebagai pembina. Jadi bukan semata-mata karena gubernur. Dia punya legalitas," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, kata Junirwan, Edy melihat Choki tidak fokus mendengarkannya saat memberikan pengarahan. Untuk itu, Edy memanggilnya ke depan.

"Konteksnya saat itu, ketika seorang pembina memberikan nasihat kepada insan olahraga, posisi beliau itu begini (bersender ke kursi). Ini yang lihat bukan cuma Pak Edy saja. Artinya, sebagai pembina, didengarlah. Jadi bukan tepuk tangannya. Sewaktu (Choki) dipanggil ke depan, Pak Edy terkejut mendengar dia pelatih. Bukan dalam konteks tepuk tangannya, tapi dia tidak mendengar mungkin apa yang terjadi di ruangan itu. Makanya dipanggil," ujar Junirwan.

ADVERTISEMENT

Junirwan mengatakan saat itu Edy menepuk bahunya dulu. Baru kemudian ingin memegang kupingnya, tapi Choki langsung menolak.

"Tidak dijewer dulu, dipegang dulu bahunya, kemudian dipegang telinganya, dia mengelak, seakan dijewer. Jadi baru tersentuh, dia mengelak, seakan dijewer. Kan dia dikasih mik di situ, kan diajak dialog. Kemudian tanpa izin dia turun, Pak Edy tersinggung," jelasnya.

Junirwan kemudian menjelaskan rasa sayang Edy kepada pelatih dan atlet PON. Meski peristiwa itu terjadi, Edy disebut tetap memberikan bonus kepada Choki.

"Faktanya, walaupun dia begitu, Pak Edy tetap mencairkan bonusnya. Rp 100 juta untuk dia pribadi, gajinya Rp 6 juta," sebut Junirwan.

Junirwan berharap masyarakat memahami substansi dari permasalahan yang dialami Edy dan Choki.

"Kami harapkan publik berpikir secara jernih dan memahami substansi permasalahan itu. Dan pihak-pihak tertentu, tahanlah syahwat politik Anda dan ego penghakiman Anda terhadap klien kami," paparnya.

Saksikan juga d'Mentor: Jawara dan Pecundang di Era Digital

[Gambas:Video 20detik]




(fas/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads