Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sumatera Utara (Sumut) mengaku heran terhadap sikap pelatih yang dijewer melaporkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ke polisi. POBSI menilai Choki seharusnya tidak melaporkan karena sudah dimediasi.
"Tidak menyangka kasus tersebut sampai ke ranah hukum, padahal seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi dari berbagai pihak," kata Ketum POBSI Sumut Salomo Pardede kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).
"Upaya mediasi sudah dilakukan KONI Sumut dan POBSI Sumut kepada Choki agar persoalan tersebut tidak terlalu diangkat ke permukaan, namun Choki tetap dengan pendiriannya membawa ke ranah hukum," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salomo mengatakan tindakan yang dilakukan Choki itu merupakan tindakan secara pribadi. Dia mengatakan Choki juga bukan lagi pelatih setelah pelaksanaan PON selesai.
"Dia (Choki) diangkat sebagai pelatih mulai persiapan hingga berakhir PON Papua. Hal itu sesuai dengan SK dari KONI Sumut," ujarnya.
Salomo kemudian menilai tindakan yang dilakukan Edy menjewer Choki merupakan hal yang lumrah. Dia menilai tindakan itu merupakan tindakan ayah terhadap anak.
"Saya tidak membela Gubsu, tapi kalau kita jujur, gaya dan style kepemimpinan Edy Rahmayadi memang begitu, kita harus maklum," tuturnya.
Salomo juga membantah pernyataan Choki yang menyebut tidak ada bantuan yang diberikan Pemprov Sumut untuk mendukung olahraga biliar. Salomo mengatakan Pemprov Sumut telah memberikan peralatan agar atlet dapat berlatih.
"POBSI Sumut sudah pernah mendapat bantuan empat unit meja biliar dari Pemprovsu melalui Disporasu dan KONI Sumut, yakni meja divisi pool, snooker, dan caroom, hingga sekarang meja biliar tersebut masih layak digunakan," jelasnya.
Persoalan ini berawal saat Edy menjewer pelatih biliar PON bernama Khoirudin (Choki) Aritonang di tengah pemberian tali asih. Video aksi Edy menjewer Choki itu pun viral.
Dalam video yang viral, Edy melakukan hal itu setelah menanyakan kepada Choki alasannya tidak tepuk tangan. Saat ditanya soal aksinya itu, Edy mengatakan jeweran itu merupakan jeweran sayang.
"Jewer sayang itu," ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).
Edy juga menjelaskan alasan dirinya menjewer pelatih biliar tersebut. Edy mengatakan dia melakukan itu karena Choki tertidur saat acara.
"Pelatih saya, saya ngumpul begini, dia tidur," ucap Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/12).
Choki pun menceritakan dampak dari Edy melakukan hal itu terhadapnya. Sambil menangis, Choki mengatakan malu karena peristiwa itu.
"Belum lagi kejadian, ada anak saya. Merasakan malunya. Mohon maaf, cemana pun saya malu sekali, betul," kata Choki di saat konferensi pers di Medan, Kamis (30/12).
Persoalan Edy menjewer Choki ini terus bergulir. Choki akhirnya membuat laporan ke polisi setelah somasi yang dilayangkan ke Edy untuk menuntut permohonan maaf tidak ditanggapi.
"Tindak lanjutnya, hari ini kami membuat pelaporan atas kejadian itu," ujar pengacara Choki, Teguh Syuhada Lubis, setelah membuat laporan di Mapolda Sumut.
Simak Video 'Tangis Choki Kala Viral Gegara Dijewer Gubsu Edy Rahmayadi':