Sempat dukung Dudung karena ingin berteman
Narji mengatakan sikap dukungannya kepada Dudung tak bisa disebut suatu kesalahan. Dia melakukan itu hanya berdasarkan hati nuraninya. Dia ingin berteman dengan siapa saja, termasuk dengan Dudung di militer.
"Nggak juga, itu juga jangan dikaitkan dengan itu, gua tuh kan udah bilang, semua yang gua lakukan itu semua bersahabat, berteman sama semua orang, semua instansi, semua golongan, jadi gue pengin punya teman banyak gitu," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tersentuh bubur tukang kayu
Sebelum bergabung dengan PKS, Narji dan istrinya sempat terjangkit virus Corona. Dalam masa karantina mandiri, ada salah satu tetangganya yang tukang kayu memberi bubur dan obat ke Narji. Dia tahu tetangganya itu adalah kader PKS.
Namun, saat itu Narji tersinggung lantaran merasa dirinya artis diberi makan gratis oleh tukang kayu. Bubur dan obat itu biasa digantungkan di gerbang saat Narji masih menjalani karantina di rumah.
"Tapi ternyata, saya merenungi berdua istri, diskusi, memang sentuhan dari kader PKS itu selalu mengajarkan menjadi orang yang peka terhadap kejadian-kejadian sosial," tutur Narji.
Peristiwa itulah yang memunculkan ketertarikan Narji kepada PKS. Anggota grup lawak Cagur itu melihat peristiwa tersebut juga menunjukkan betapa 'kayanya' kader PKS.
"Jika ditanya mengapa gabung PKS? (Jawabannya) karena kadernya orang kaya semua. Kaya itu dalam arti konseptual, karena di PKS itu selalu diajarkan tangan di atas untuk memberi, bukan menjadi tangan di bawah untuk meminta," papar Narji.
(dnu/lir)