Kasus penyekapan bocah laki-laki berusia 5 tahun yang terjadi di Komplek Angkrek Agency, Kabupaten Sumedang, menggemparkan warga sekitar. Kasus tersebut terjadi di salah satu rumah warga milik seorang perempuan berinisial S.
Ketua RT setempat, Toni S Liman, mengatakan S sudah tinggal di Komplek Angkrek sekitar 5 tahun. Rumah itu sepengetahuan Toni, oleh S akan dijual sudah sejak sekitar 2 tahun lalu.
"Pemilik rumah sempat pamit ke saya, hanya menitipkan kalau ada yang mau beli disuruh nelepon ke nomor yang tertera di gerbang pagar," ungkap Toni kepada detikcom, Rabu (5/1/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Toni, S saat ini tinggal di Kecamatan Buah Dua. Kendati begitu, S sering terlihat mengunjungi rumah di Kompleks Angkrek di waktu pagi atau sore hari.
"Kalau biasanya terlihat pagi atau sore hari, katanya sedang nengok nunggu terjual saja," kata Toni.
Toni menyebutkan, berdasarkan informasi yang disampaikan S kepadanya bahwa S sudah bercerai dari suaminya yang kini tinggal di Lampung. S sendiri saat ini memiliki usaha rental mobil.
"Saya juga baru tahu (usaha rental) beberapa tahun terakhir," ucapnya.
Sementara itu, untuk status anak yang menjadi korban penyekapan di rumah milik S, kata Toni, dirinya baru mengetahui ada seorang anak di rumah itu setelah ada kejadian menggemparkan ini.
"Saya sendiri baru mengetahui (ada anak di rumah itu) setelah saya baru pulang dari Cirebon, saat kejadian saya sedang di perjalanan, awalnya kabarnya ada kebakaran, karena kabut asap sudah tebal sudah mulai menyebar ke rumah warga lainnya dan panik, setelah warga berhasil masuk ke dalam rumah ternyata ada anak kecil yang diikat rantai, warga pun saat itu sempat emosi melihat kenyataan itu," papar dia.
Toni menambahkan, saat dirinya tiba di TKP, polisi sudah ada di lokasi kejadian. Ia pun sempat menanyakan nama anak tersebut.
"Betapa kagetnya warga saat mengetahui ada anak yang disekap bahkan warga sempat emosi namun bersyukurnya bahwa anak itu berhasil diselamatkan, saya sempat nanya langsung nama anak itu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Warga kompleks Angkrek Regency, Kabupaten Sumedang digegerkan dengan dugaan adanya penyekapan seorang bocah laki-laki berusia sekitar 5 tahun di salah satu rumah milik seorang perempuan berinisial S. Bocah tersebut ditemukan warga dalam keadaan tangan dan kakinya diikat rantai besi.
Informasi yang detikcom himpun di lokasi, dugaan adanya penyekapan terbongkar sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, warga awalnya dikagetkan oleh kepulan asap dan bau gosong masakan yang datang dari salah satu rumah warga.
Kemudian, warga dibantu satpam pun berinisiatif secara beramai-ramai untuk mendobrak rumah tersebut lantaran dikhawatirkan terjadi kebakaran. Pasalnya, rumah tersebut terlihat seperti tidak ada orang.
"Pas rumah itu didobrak, asap sudah memenuhi ruangan rumah," ungkap Engkus warga sekitar kepada detikcom, Rabu (5/1).
Ia mengatakan awalnya warga tidak menyangka akan ada orang setelah berhasil mendobrak. Warga awalnya hanya melihat kepulan asap yang bersumber dari panci gosong di atas tungku kompor yang masih menyala.
Namun tidak lama berselang, lanjut dia, warga mendengar suara anak kecil yang meminta pertolongan dari lantai dua.
"Benar saja, pas dilihat ke atas, warga dan Satpam melihat ada anak kecil yang tangan dan kakinya diikat dengan rantai besi," ujarnya.
Warga menemukan bocah tersebut dalam keadaan mengenaskan di atas sebuah kasur dengan wajah seperti banyak bekas luka. Anak itu tidur terlentang dengan posisi tangan menjulur ke atas yang diikat rantai besi ke sebuah pelek mobil. Sementara kakinya diikat dengan rantai yang sama ke sebuah pagar besi yang ada di ruangan tersebut.
Setelah ditolong warga, bocah itu pun langsung dibawa oleh polisi lantaran mengalami trauma. Begitu pun pemilik rumah dan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.