Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memastikan lomba free fly burung paruh bengkok akan digelar pada 25-26 Maret 2022. Pembina Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) ini mengungkap ajang perlombaan tersebut bakal memperebutkan Piala Ketua MPR RI.
Usai bertemu komunitas burung paruh bengkok di Bali pada Selasa (4/12), Bamsoet menjelaskan bahwa kegiatan ini akan diselenggarakan di Blackstone Beach Bali. Adapun ajang perlombaan ini akan diikuti oleh para komunitas penggemar burung paruh bengkok yang bisa dilepas untuk terbang dari sejumlah daerah di Indonesia.
"Tujuan utama dari lomba free fly burung paruh bengkok ini adalah mengajak masyarakat mencintai satwa burung yang ada di Indonesia. Sekaligus, mengedukasi masyarakat agar mau terlibat dalam menjaga kelestarian satwa burung melalui kegiatan penangkaran," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (5/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet menerangkan Indonesia tercatat sebagai negara keempat yang memiliki spesies burung terbanyak di dunia. Menurutnya, setidaknya ada sekitar 1.794 spesies burung di Indonesia.
"Sementara untuk jenis burung paruh bengkok ada sekitar 403 spesies. 81 jenis di antaranya hidup di Indonesia. Semisal, jenis Macaw Scarlet, Blue and Gold, Catalina, Scarve, Patagonian, dan Sun Corner yang akan mengikuti lomba free fly memperebutkan Piala Ketua MPR RI Maret mendatang," jelasnya.
Lebih lanjut, Bamsoet mengingatkan bahwa keberadaan spesies burung di Indonesia banyak menghadapi ancaman kepunahan. Ia mengatakan beberapa hal yang menjadi penyebab kepunahan antara lain kerusakan habitat alam, perburuan liar, perdagangan ataupun habitat yang sempit disertai populasi yang rendah.
Untuk itu, ia berpesan upaya menjaga serta merawat kelestarian satwa burung di Indonesia menjadi tugas bersama.
"Menjaga habitat asli para burung dengan tidak merusak atau menebangi pohon secara liar harus dilakukan. Termasuk, tidak sembarang menangkap burung di hutan, serta membelinya secara langsung ke penangkar yang sudah mendapatkan izin. Sehingga, kelestarian habitat burung tetap terjaga," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, pertemuan Bamsoet dengan komunitas kali ini dihadiri juga oleh Kakanwil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bali Wahyu Priyono, Wakil Bupati Klungkung Wayan Kasta, dan Camat Banjarankan Dewo Komang Aswin. Hadir juga para pecinta burung paruh bengkok dan komunitas free Fly dari Bali, Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, antara lain Bali Free fly, Dewata Free Fly, Pacman dan lain-lain.
(fhs/ega)