Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan ada kenaikan kasus mingguan Corona secara nasional. Kenaikan itu tak terlepas dari kondisi COVID-19 di dua provinsi, yakni DKI Jakarta dan Kepulauan Riau (Kepri).
"Perlu menjadi perhatian bahwa ternyata pada satu minggu terakhir terdapat kenaikan kasus nasional dari 1.215 menjadi 1.409 kasus mingguan. Hal ini dikontribusikan oleh dua provinsi yang telah mengalami kenaikan kasus mingguan selama empat minggu berturut-turut. Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau," kata Wiku dalam siaran YouTube BNPB seperti dilihat, Selasa (4/1/2022).
Wiku menuturkan kenaikan cukup tajam terjadi di Kepulauan Riau yang semula hanya 2 kasus kini mencapai ratusan kasus. Sedangkan untuk DKI Jakarta, kasus COVID-19 saat ini sudah mencapai 500 lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DKI Jakarta meningkat dari 212 menjadi 254, kemudian meningkat lagi jadi 348 dan terakhir mencapai 526 kasus. Sedangkan Kepulauan Riau meningkat cukup tajam dari yang awalnya hanya 2 kasus meningkat menjadi 93 kasus, kemudian meningkat lagi menjadi 140 dan terakhir mencapai 168 kasus," tuturnya.
![]() |
Wiku menyampaikan kenaikan kasus di DKI dan Kepulauan Riau terjadi selama empat minggu berturut-turut di tengah penurunan kasus di provinsi lain. Wiku menyebut hal tersebut sebagai sebuah alarm yang perlu ditindaklanjuti.
"Kenaikan kasus 4 minggu berturut-turut di saat kasus di provinsi lain mengalami penurunan, serta kasus positif yang rendah menunjukkan alarm yang perlu untuk segera ditindaklanjuti," ujarnya.
Wiku meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Kepri Ansar Ahmad segera mengambil tindakan. Dia juga meminta para gubernur mengecek dan memastikan posko COVID-19 di setiap desa dan kelurahan sudah berfungsi.
"Kepada Gubernur DKI Jakarta dan Kepulauan Riau untuk menindaklanjuti hal ini segera dalam dua minggu ke depan. Mohon pastikan Satgas posko di fasilitas umum dan tingkat Desa atau Kelurahan telah dibentuk dan berfungsi seluruhnya agar pengawasan prokes dapat dilakukan maksimal," ucapnya.
Lebih lanjut Wiku mengatakan kunci untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus di tengah keberadaan varian Delta, yakni waktu yang tepat. Dia menyebut lonjakan kasus hanya dapat dicegah melalui pengendalian yang dilakukan sedini mungkin.
"Kunci mencegah lonjakan kasus sesuai yang tertuang dalam rilis WHO di masa lonjakan kedua di tengah keberadaan varian delta, salah satunya adalah timing atau waktu yang tepat. Lonjakan kasus hanya dapat dicegah dengan respons pengendalian kasus sedini mungkin," imbuhnya.
(dek/jbr)