Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat buka suara terkait Jalan Kompleks Pendidikan, Salemba, Senen, yang rusak akibat bekas proyek sumur resapan. Suku Dinas Sumber Daya Air Jakpus menyebut sumur tersebut mulai dikerjakan pada awal Oktober tahun lalu.
"Sejak Oktober awal bikinnya. Dinas SDA Pemprov," ujar Satuan Pelaksana Sudin Sumber Daya Air (SDA) Pemkot Jakpus Zulfahmi saat ditemui di lokasi, Selasa (4/1/2022).
Zulfahmi menyebut ada kendala dalam tahap pembersihan material proyek sumur resapan tersebut yang hingga kini belum tuntas. Dia berkata, pembersihan material tersebut merupakan tanggung jawab pihak vendor proyek sumur resapan, yakni PT Sarana Perkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada vendor pihak ketiga. Ini sebenarnya sudah jadi, tinggal perapian saja yang terkendala. Itu pihak vendor yang ngebersihin, kita sifatnya nekan doang. Iya mantau doang ke sini," kata Zulfahmi.
Zulfahmi menjelaskan pihak vendor sampai saat ini belum memberi kejelasan terkait pembersihan proyek sumur tersebut akan dirampungkan. Sumur resapan tersebut, menurut Zulfahmi, sengaja dibangun karena tidak tersedianya saluran air yang memadai di sekitar lokasi.
"Alasannya armadanya sedikit, petugasnya nggak ada. Cuma bilang segera-segera saja. Sumur resapan ini keliling area kompleks pendidikan ini. Karena nggak ada saluran, makanya bikin sumur resapan," terang Zulfahmi.
Diberitakan sebelumnya, Jalan Kompleks Pendidikan, Salemba, Senen, Jakarta Pusat, viral di media sosial lantaran rusak dan susah dilewati akibat adanya bekas proyek sumur resapan. Jalan tersebut terpantau dalam kondisi berantakan. Gundukan tanah bekas proyek sumur resapan tampak dibiarkan berada di tengah jalan.
Selain itu, tampak pula dahan pohon melintang di tengah jalan hingga menutupi setengah badan jalan. Terlihat pula, sejumlah paving block berserakan di sisi jalan.
Jalan tersebut berada tepat di belakang SMPN 216 Jakarta Pusat, di kawasan kompleks pendidikan Salemba. Terpantau sejumlah pemotor melewati jalan tersebut dengan sangat berhati-hati. Sebab, kondisi kontur jalan yang tidak rata dan bergelombang.
Seorang ojek online bernama Fahrul mengeluhkan bekas sisa proyek sumur resapan yang tak kunjung dibereskan. Fahrul menyebut kerap kesusahan kala harus melewati jalan tersebut.
"Saya juga nggak tahu ya ini berapa lama proyeknya. Harusnya sih ada target, sebulan atau dua bulan," kata Fahrul, Selasa (4/1).
Seorang pemotor lainnya bernama Nurgaha mengatakan tangannya sempat tersangkut dahan pohon saat melintasi jalan tersebut. Kontur jalan bergelombang, menurut Nurgaha, dapat membahayakan pemotor saat melintas di jalan tersebut.
"Itu saja tangan saya sempat nyangkut. Bahaya mah pasti. Apalagi jalannya sempit kayak gini. Ya kalau bisa dibersihin saja ini yang berserakan, tanah-tanah," kata Nugraha.