Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily berpandangan lain dengan Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto terkait umroh. Dia meminta agar umroh tetap menunggu perkembangan Omicron meski PeduliLindungi dan Tawakkalna sudah disinkronisasi.
"Soal keberangkatan umroh ini, kita tetap harus mempertimbangkan perkembangan penularan varian Omicron yang masih berpotensi terjadi penyebaran," kata Ace saat dihubungi, Kamis (30/12/2021).
Ace menilai tersinkronisasinya aplikasi PeduliLindungi dan Tawakkalna tidak menjamin jemaah terhindar dari Omicron. Karena itu, dia meminta rencana keberangkatan menunggu pengendalian varian baru tersebut.
"Kedua aplikasi ini kan sebetulnya hanya sebagai alat saja. Yang terpenting adalah protokol kesehatan yang diterapkan di kedua negara ini harus dipastikan dilakukan dengan ketat. Jika tidak mematuhi protokol kesehatan, tetap saja akan menimbulkan terjadinya penularan COVID-19," jelasnya.
"Karena itu, sebaiknya soal keberangkatan jemaah umroh menyesuaikan dengan pengendalian varian Omicron," lanjut dia.
Meski begitu, Ketua DPP Golkar ini mengapresiasi terintegrasinya kedua aplikasi tersebut. Menurutnya, itu bisa mempermudah otoritas kesehatan mendeteksi kondisi jemaah umroh.
"Dengan terintegrasinya kedua aplikasi antar negara dapat mengidentifikasi kondisi kesehatan yang terkait dengan COVID-19. Dengan demikian, penggunaan kedua aplikasi ini dapat mempermudah bagi otoritas kesehatan dalam mendeteksi keadaan kesehatan jemaah," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim sinkronisasi aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna untuk jemaah umroh tuntas. Dia mengatakan aplikasi yang telah disinkronisasi itu diluncurkan pekan ini.
"Udah, nanti diluncurin. Minggu ini mudah-mudahan," kata Budi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Rabu, (29/12).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan integrasi PeduliLindungi dengan Tawakkalna merupakan ranah dari Kemenkes. Yaqut mengatakan sinkronisasi dipercepat agar jemaah umroh bisa segera berangkat.
"Iya kita proses terus. Itu domainnya di Kemenkes. Kita minta kepada Kemenkes untuk dipercepat karena menyangkut banyak hal, termasuk bagaimana jemaah umroh kita bisa mudah sampai ke sana" kata Yaqut.
Lihat juga video 'Blak-blakan Prof Hilman Latief, Saudi Belum Cabut Larangan Haji & Umrah':