Sejarah Resolusi Tahun Baru di Roma
Praktik serupa juga terjadi di Roma Kuno. Dilansir dari situs History, Kaisar Roma, Julius Caesar yang pertama kali menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru sekitar abad 46 sebelum masehi.
Bulan Januari memiliki arti khusus bagi orang Romawi. Bulan Januari dinamakan dari nama Dewa Romawi, Dewa Janus. Orang Romawi percaya bahwa Dewa Janus bisa melihat ke belakang atau ke tahun sebelumnya dan ke masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang Romawi merayakan Tahun Baru dengan mempersembahkan korban kepada dewa. Selain itu, mereka juga membuat janji untuk berperilaku baik untuk tahun yang akan datang. Janji tersebut juga bisa dianggap sebagai resolusi Tahun Baru.
Sejarah Resolusi Tahun Baru bagi Umat Kristiani
Melansir dari situs History, dahulu, bagi orang Kristen, hari pertama tahun baru menjadi kesempatan untuk memikirkan kesalahan masa lalu dan memutuskan untuk menjadi lebih baik di tahun depan. Pada tahun 1740, pendeta Inggris John Wesley, menciptakan Layanan Pembaruan Perjanjian, yang diadakan pada malam Tahun Baru.
Namun, saat ini praktik tersebut lebih populer dilakukan di sejumlah gereja yang didominasi jemaat Afrika-Amerika. Mereka biasa melakukan kebaktian malam yang diadakan pada Malam Tahun Baru untuk berdoa dan membuat resolusi untuk tahun yang akan datang.
Di masa modern ini, terlepas dari akar tradisi agama, resolusi Tahun Baru hari ini sebagian besar merupakan praktik sekuler. Alih-alih membuat janji kepada Tuhan atau para dewa, kebanyakan orang membuat resolusi hanya untuk diri mereka sendiri dan berfokus dalam perbaikan diri.
(izt/imk)