Cerita di Balik 3 Prajurit TNI Bunuh Handi-Salsa, Kolonel P Sempat Mengelak

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 29 Des 2021 12:21 WIB
Handi dan Salsa (Hakim Ghani/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengungkap sejumlah informasi perihal kasus tiga prajurit TNI membunuh dua sejoli Handi Saputra (18) dan Salsabila (14). Menurut Hasanuddin, tiga prajurit TNI itu memiliki tujuan yang sama, yakni ke Cilacap, dan pernah mempunyai hubungan kedinasan.

Hasanuddin awalnya membeberkan rute perjalanan tiga prajurit tersebut. Dari Jakarta, sebut dia, tiga prajurit tersebut hendak ke Cilacap melewati Nagreg, Bandung, Jawa Barat.

"Jadi, dari Bandung nanti ke arah Tasik, Ciamis, kemudian menuju ke Cilacap. Ciamis-Banjar-Cilacap, masuk ke sana lewat pantai selatan. Nah, itu lewat tanjakan Nagreg," kata Hasanuddin saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/12/2021).

Seperti diketahui, satu di antara tiga terduga pembunuh Handi dan Salsa ialah Kolonel Priyanto. Sementara dua lainnya berpangkat kopral dua, yakni DA dan Ahmad atau AS.

Hasanuddin mengungkapkan Kopral DA dan Ahmad pernah memiliki hubungan kedinasan dengan Kolonel Priyanto. Anggota DPR dari Fraksi PDIP itu menyebut Kopral DA dan Ahmad pernah menjadi anak buah Kolonel Priyanto sewaktu menjadi Dandim di Jawa Tengah.

"Kalau dua tamtama yang mendampingi kolonel itu, itu yang satu dari Kodam Diponegoro. Dulunya itu pengemudi dia (Kolonel Priyanto) pada saat jadi Dandim di Jawa Tengah," terang Hasanuddin.

Lebih jauh Hasanuddin memaparkan tujuan ketiganya ke Cilacap ialah untuk menengok ibu Kolonel Priyanto. Dia menuturkan bahwa Kolonel Priyanto yang meminta Kopral DA dan Ahmad menemani ke Cilacap.

"Dan konon, pada saat mau tengok ibunya, sudah seizin komandannya," ucapnya.

"Yang dua kopral itu mantan anak buah si kolonel ini. Kemudian diminta mengantar dari Jakarta-Bandung-Cilacap," sambung Hasanuddin.

TB Hasanuddin (Lamhot Aritonang/detikcom)

Hasanuddin mengatakan, sebelum bertolak ke Cilacap, ketiga prajurit TNI itu menghadiri rapat koordinasi (rakor) di Jakarta. Setelah rakor selesai, sebut purnawirawan mayjen TNI itu, ketiganya berangkat bersama menggunakan satu mobil ke Cilacap.

"Habis rakor intel, rapat koordinasi intel," jelas Hasanuddin.

Informasi soal upaya Kolonel Priyanto mengelak ada di halaman berikutnya.




(zak/fjp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork