PT Pertamina (Persero) berhasil 23 penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) Emas 2021 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Jumlah ini meningkat tajam dibanding tahun 2020 dengan 16 Proper Emas.
Proper Emas 2021 di Lingkungan Pertamina Grup diraih oleh semua sektor bisnis mulai hulu (upstream), pengolahan (midstream), dan hilir (downstream).
Pada sektor hulu, Proper Emas diraih PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang, Asset 5 Field Sangasanga, Field 5 Tarakan, JOB Pertamina - Medco E&P Tomori, PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP dan South Processing Unit. Total ada 9 Proper Emas yang diraih oleh sektor hulu.
Pada sektor pengolahan, Pertamina berhasil menyabet 2 Proper Emas yang diraih RU II Kilang Sei Pakning dan RU VII Kilang Kasim Sorong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di sektor hilir, Pertamina menyabet penghargaan terbanyak dengan 12 Proper Emas. Ke-12 Proper Emas ini diraih Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Bandung Group, Fuel Terminal Boyolali, Fuel Terminal Maros, Fuel Terminal Rewulu, Fuel Terminal Tuban, Integrated Terminal Semarang, Integrated Terminal Semarang Surabaya, DPPU Ngurah Rai Bali, DPPU Sepinggan Balikpapan dan DPPU Hasanuddin Makassar dan PT Badak LNG.
Penyerahan penghargaan Proper dihadiri dan disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada acara Anugerah Lingkungan Proper yang berlangsung di Jakarta.
Dalam acara tersebut, Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin menyampaikan selama 24 tahun Proper berkembang menjadi platform bagi dunia usaha dalam melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
Ia pun menyambut baik kriteria sensitivitas dan daya tanggap terhadap kebencanaan sebagai respons terhadap pandemi COVID 19, sebagai kriteria-kriteria baru di aspek pemberdayaan masyarakat sejak 2020.
Ia juga mengharapkan peran aktif dari kalangan dunia usaha untuk mengatasi perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan, seperti turut berpartisipasi dalam penanggulangan bencana.
"Target Indonesia 2030 untuk mengurangi dampak buruk perubahan iklim, karena Indonesia berkomitmen tinggi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, serta tetap berkomitmen untuk mendukung target Indonesia mencapai net zero emission tahun 2060," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/12/2021).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan dunia usaha telah mengawali dukungan dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca, memenuhi sebagaimana penegasan yang disampaikan Presiden Jokowi pada COP 26 untuk menurunkan emisi karbon pada 2030.
"Dalam upaya perubahan iklim, tercatat peran penting dunia usaha, seperti melalui keterlibatan dalam pembangunan dan pengelolaan ruang terbuka hijau atau RTH berbasis keanekaragaman hayati replikasi ekosistem. Pada tahun 2021 ini, tercatat area terbuka hijau mencapai 286.469 hektar yang tersebar di 27 provinsi," ujar Siti Nurbaya.
Sementara itu, Nicke mengatakan Pertamina menyambut positif kegiatan Proper yang diselenggarakan KLHK. Dengan adanya kegiatan tersebut, maka penilaian kinerja pengelolaan lingkungan oleh Pertamina lebih terukur, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Nicke menilai Proper sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mengimplementasikan ESG (Environmental, Social & Governance) secara terintegrasi dari hulu ke hilir guna mendukung bisnis yang berkelanjutan. Peningkatan raihan Proper Emas Pertamina di tahun 2021 juga menjadi bukti kesungguhan Pertamina dalam menerapkan ESG di seluruh lini bisnis.
Klik halaman selanjutnya >>>