Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan berhasil mendapat 6 predikat hijau pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diumumkan secara daring oleh Menteri KLHK RI Siti Nurbaya Bakar dalam acara Anugerah Proper 2020.
Predikat ini diraih oleh unit-unit operasi Pertamina MOR VI yang tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan yang masing-masing menyumbang 2 Proper Hijau.
Di Kalimantan Timur, unit operasi yang mendapatkan Proper Hijau yaitu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sepinggan dan Integrated Terminal (IT) Balikpapan, di Kalimantan Barat yaitu DPPU Supadio dan IT Pontianak, dan di wilayah Kalimantan Selatan diraih oleh DPPU Syamsudin Noor dan IT Banjarmasin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR VI, Susanto August Satria mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaan prestasi bagi kinerja pihaknya yang menerima penghargaan Proper tersebut.
"Kami sebagai sebuah korporasi berusaha terus optimal untuk dapat memberikan pelayanan secara optimal dalam hal operasional industri hilir migas dengan tentunya juga memperhatikan kontribusi dari sisi aspek sosial, lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan menjalankan green business," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/12/2020).
Berdasar Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 127 Tahun 2002, Proper Hijau adalah penghargaan atas usaha perusahaan mengelola lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan. Satria mengatakan dalam keenam unit operasi Pertamina tersebut memberdayakan sekitar yang berkelanjutan dengan menyesuaikan permasalahan serta potensi yang berada di wilayah sekitar operasi.
6 unit operasi Pertamina MOR IV yang meraih penghargaan ini berhasil melaksanakan program-program unggulan yang berdampak positif berkelanjutan bagi sektor ekonomi, lingkungan, sosial, serta pendidikan.
Di bidang kesehatan, IT Balikpapan menjalankan program Pertamina Sehati (Sehat Anak dan Ibu) yang mengembangkan kegiatan Keling (Klinik Keliling), yakni pelayanan kesehatan door to door bagi masyarakat yang kesulitan akses kesehatan. Penerima manfaat program ini mengembangkan berbagai macam olahan makanan dan minuman sehat serta telah mendapat PIRT dari Dinkes Kota Balikpapan.
Di bidang ekonomi, IT Balikpapan melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat kelompok nelayan Patra Bahari Mandiri yang ada di Desa Selok Usang, Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat yang sudah sukses mengembangkan kawasan wisata tambak dan resto apung.
Pengembangan kawasan ini dikenal dengan 'kampung nelayan berdasi' yang telah mampu merangkul dan meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat sekitar. Program ini juga mampu mengembangkan budidaya kepiting yang berbasis zero waste dengan memanfaatkan limbah cangkang kepiting untuk dijadikan perasa makanan serta pelet pakan ikan.
Program lainnya adalah Pertamina BETTER (Balikpapan Energi Terbarukan) yang fokus pada pengelolaan sampah menjadi energi. Sampah dijadikan briket arang, minyak jelantah dijadikan biodiesel, dan sampah menjadi energi listrik. Program ini mampu membantu Kota Balikpapan mengurangi buangan sampah secara signifikan ke TPSA di Manggar.
Sementara di Kalimantan Barat, DPPU Supadio melaksanakan program pemberdayaan berupa Posyandu Integrasi Sehat Gembira (PONSERA) yang merupakan salah satu pemberdayaan inovasi di bidang kesehatan. PONSERA bertujuan untuk meningkatkan gizi di wilayah Desa Limbung, Kabupaten Kubu Raya melalui pemanfaatan potensi pertanian dan peternakan untuk dijadikan bahan baku program makanan tambahan bagi balita gizi buruk.
Selain itu juga ada program di bidang pendidikan, yakni Taman EMAS (Edukasi Masyarakat) Pertamina yang mengembangkan Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya untuk dijadikan Kampung Inggris serta menciptakan masyarakat yang melek teknologi tanpa meninggalkan budaya setempat dengan cara mengadakan pelatihan seni budaya.
Kegiatan yang dilaksanakan IT Pontianak juga memberi manfaat bagi lingkungan sekitar, yakni memberi pendampingan pemberdayaan terhadap masyarakat di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara.
Titik pemberdayaan difokuskan pada perajin tenun di kampung tersebut dan akan dikembangkan menjadi salah satu kampung wisata budaya di Kota Pontianak. Hal tersebut juga berguna untuk meningkatkan inovasi kerajinan turunan kain tenun/songket khas Provinsi Kalimantan Barat yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
IT Pontianak juga ikut membantu pelaksanaan inovasi dalam hal pemanfaatan lidah buaya yang merupakan tanaman unggulan di Kalimantan Barat menjadi minuman imunostimulan lewat program Pertamina SEHATI. Inovasi ini sangat mendukung program Pemerintah dalam hal penekanan tingkat penyebaran virus Corona melalui cara meningkatkan imunitas tubuh.
Untuk Kalimantan Selatan, IT Banjarmasin konsisten melaksanakan Program Konservasi Bekantan dan Ekosistem Lahan Basah dalam melestarikan Bekantan (Nasalis larvatus) sebagai hewan terancam punah yang masuk daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dan tergolong Appendix I oleh CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna dan Flora) dengan terus mengembangkan habitat dan pakan alaminya melalui restorasi mangrove rambai (sonneratia caseolaris) serta kerjasama lintas sektoral salah satunya bekerjasama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia.
Di wilayah operasi utara, IT Banjarmasin melakukan inovasi pelayanan kesehatan lewat Program Klinik Gizi SEHATI (Sehat Anak dan Ibu Tercinta) yang bertujuan menjangkau masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di masa pandemi dan pemberdayaan kader Posyandu. DPPU Syamsudin Noor juga melakukan program CSR dengan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jahe merah serta sayuran bernama Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejeki Kartini.
Saat ini KWT Rejeki Kartini mampu memproduksi jamu jahe, permen pati jahe merah, dan meningkatkan penjualan sayuran. Program ini berorientasi pada kebaikan teknis pertanian (better farming), perbaikan usaha tani )better business), dan perbaikan kehidupan petani serta masyarakat (better living). KWT Rejeki Kartini juga merambah usaha di dunia perikanan dengan membudidayakan ikan lele dan ikan haruan khas Kalimantan Selatan.
Pertamina MOR VI dengan pengalaman program CSR akan meningkatkan kinerja di bidang tanggung jawab sosial dan lingkungan selain menjalankan tugas utamanya menjaga suplai distribusi energi di wilayah Kalimantan Selatan.
"Kami akan terus melakukan inovasi-inovasi program yang kreatif dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar, predikat Proper Hijau merupakan bukti bahwa program Pertamina diakui memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," pungkasnya.
(ega/ega)