Komisi B DPRD DKI Jakarta sebelumnya menggelar rapat kerja bersama PT Pembangunan Jaya Ancol (Tbk) dan Bank DKI. Dalam rapat itu, pengelola Ancol menjelaskan peruntukan pinjaman Rp 1,2 T dari Bank DKI.
Direktur Keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Suparno awalnya menjelaskan realisasi dan rencana pinjaman perusahaan terdiri atas kredit modal kerja (KMK) sebesar Rp 389 miliar serta kredit investasi senilai Rp 516 miliar dan Rp 334 miliar. Jika diakumulasikan, nilainya mencapai Rp 1,239 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Suparno memerinci, kredit investasi sebesar Rp 334 miliar diperuntukkan buat belanja modal 2022 dan 2023. Salah satunya untuk revitalisasi Gerbang Timur Ancol.
"Jadi 334 (miliar) ini adalah untuk membiayai investasi periode 2022 sampai 2023 sesuai perencanaan yang kami lakukan yang sifatnya belum kami putuskan atau kredit investasinya belum ditandatangani," kata Suparno di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/12).
"Kita list down berapa biayanya. Jadi ada studi pengembangan Marina, studi off the sea, karena kita mau revitalisasi gate utama kita biar punya ambiance yang bagus. Terus ada gerbang timur dan lain-lainnya. Kita lihat udah ter-list project dari yang akan kita lakukan di 2022 sampai 2023," sambungnya.
(taa/rfs)