Year In Review 2021

Cerita Daerah Melepas Belenggu Pandemi Sepanjang 2021

20detik - detikNews
Jumat, 24 Des 2021 09:51 WIB
Jakarta -

Berkaca pada lonjakan kasus COVID-19 di pertengahan tahun, sinergi antardaerah terbukti menjadi penopang daerah. Hal itu diungkap oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) dan Sumatera Selatan (Sumsel) saat hadir menjadi pembicara dalam detikcom Year in Review 2021, yang khusus mengulas kilas balik penanganan COVID-19 di Tanah Air.

"Pada 2021, timbul varian baru yang namanya Delta. Sumatera Selatan punya kelebihan oksigen, yang dihasilkan oleh BUMN, oleh badan-badan swasta. Bahkan, karena jumlah penduduk yang begitu banyak, Jawa Barat kita suplai juga waktu itu di Jawa Barat. Kita saling bantu," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru, yang kemudian diamini oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Terjangan varian Delta juga menyadarkan semua pihak tentang betapa pentingnya koordinasi dan pengorganisasian yang terstruktur dalam menghadapi wabah. Jika melihat ke belakang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali memutakhirkan skema pengorganisasian satuan tugas penanganan COVID-19 atas dalih penyesuaian dengan situasi terkini.

Saat penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di awal 2021, ada ruang bagi daerah menentukan skala PPKM yang berorientasi pada angka kasus di wilayah masing-masing. Skema itu kemudian berubah saat pemerintah memberlakukan pola satu komando ketika menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali, pada 1 Juli 2021.

"Satu pelajaran bagi kita, menangani COVID-19 itu harus ada satu komando. Tahun 2020, itu masih terlalu demokratis. Di 2021 ada perubahan menjadi satu komando. Sehingga semua daerah melakukan kebijakan yang sama," tambah Ridwan Kamil.

Tak hanya aksi saling bantu antardaerah, pandemi yang menjelma sebagai permasalahan global juga mendorong solidaritas antarnegara. Bantuan bahkan dirasakan hingga ke daerah sebagaimana yang diakui Ridwan Kamil.

"Jawa Barat dibantu lebih dari 17 negara. Hasil saya nelepon satu-satu. Ini pentingnya kemanusiaan ini melebihi batas politik dan wilayah, ya. Termasuk waktu oksigen itu (langka), ada pengusaha yang saya kontak, dia menerbangkan bantuan oksigen dari China menggunakan pesawat carteran," jelas pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Hal ini tentu jauh berbeda ketika awal pandemi menerpa pada 2020. Saat itu, media disesaki dengan berita aksi borong bahan makanan dan masker secara berlebihan. Bahkan merebak pula isu monopoli dan kartel vaksin. Perbaikan perilaku ternyata beriringan dengan perbaikan penanganan kasus.

Lanjut ke halaman selanjutnya




(ids/fuf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork