Varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia pertama ditemukan pada Rabu (15/12).
Sejak pertama masuk ke Indonesia, kasus varian Omicron yang terdeteksi bertambah. Pemerintah mengumumkan kini total ada lima orang yang positif COVID-19 dengan varian Omicron.
Berikut serba-serbi informasi soal varian Omicron di Indonesia yang telah dirangkum detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varian Omicron di Indonesia: Total Ada 5 Orang
Kasus varian Omicron pertama ditemukan di Wisma Atlet. Pasien pertama yang terdeteksi varian Omicron merupakan salah satu pekerja di Wisma Atlet.
Tak lama, kasus Omicron di Indonesia terus bertambah. Saat ini total ada lima kasus Omicron di Indonesia.
Berikut adalah rincian kasus Omicron di Indonesia:
- Pasien N, kasus pertama Omicron yang terdeteksi di Indonesia
- Pasien IKWJ (42), baru kembali dari Amerika Selatan. Pasien ini sebelumnya adalah kasus probable Omicron yang kemudian terkonfirmasi positif
- Pasien M (50), baru kembali dari Inggris.
- 2 pasien yang baru kembali dari London, Inggris. Keduanya sebelumnya berasal dari kasus probable Omicron yang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes whole genome sequencing (WGS).
Varian Omicron di Indonesia: Kasus Probable Omicron
Selain ditemukan lima kasus positif varian Omicron di Indonesia, terdapat juga sejumlah kasus probable Omicron. Probable Omicron ini berarti belum bisa dipastikan apakah beberapa kasus ini merupakan kasus Omicron atau bukan.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan sejumlah kasus positif Omicron yang terdeteksi sebelumnya merupakan kasus probable Omicron. Termasuk dua kasus positif terakhir yang berasal dari 11 kasus probable Omicron.
"Saat ini sudah ada tambahan kasus lagi dari 11 kasus probable ada 2 kasus terkonfirmasi positif. Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet, Jakarta," katanya pada Selasa (21/12) di gedung Kemenkes, Jakarta.
Maka dari itu, Nadia mengimbau masyarakat mengurangi mobilitas. Masyarakat diminta tetap berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan.
"Kesadaran diri dan menahan keinginan bepergian harus dilakukan. Menjelang Hari Natal dan tahun baru, alangkah lebih baik tidak melakukan perjalanan. Saya meminta masyarakat bekerja sama mencegah penularan virus COVID-19 dengan menahan diri tidak bepergian," sambungnya.
Imbas munculnya varian Omicron di Indonesia, pemerintah melalui Menko Marves mengimbau masyarakat tidak bepergian ke luar negeri. Simak ulasannya di halaman berikut ini.
Varian Omicron di Indonesia: Masyarakat Diimbau untuk Tidak ke Luar Negeri
Pemerintah melalui Menko Marves Luhut Pandjaitan meminta semua pihak tidak berperilaku egois dan menahan diri untuk tidak bepergian ke luar negeri. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam meminimalisir penyebaran varian Omicron di Indonesia.
"Dari lubuk hati yang paling dalam saya, mengajak kita semua untuk tidak egois, saya ulangi untuk tidak egois dan menahan diri untuk tidak bepergian ke luar negeri terlebih dahulu agar meminimalisir dampak masuknya varian Omicron ke Indonesia," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12/2021).
Selain itu, Luhut mengatakan masyarakat tidak perlu panik karena varian Omicron ini. Dia mengungkapkan, Indonesia saat ini sudah dalam kondisi yang lebih siap dari sebelumnya.
"Tidak ada yang perlu dibuat panik, karena semua kesiapan kita jauh lebih bagus dari bulan Mei, Juni, Juli tahun ini," sambungnya.