Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur terus berupaya mengembangkan potensi desa wisata sebagai daya tarik wisatawan. Salah satunya dengan menampilkan atraksi seni dan budaya.
Gelar Seni Budaya Senandung Ngerit di Desa Senden, Kecamatan Kampak menjadi percontohan bagi desa wisata yang lain. Pagelaran yang dilakukan malam hari itu dikemas secara apik dengan menampilkan aneka tari dan hingga seni teater yang mengangkat cerita legenda lokal, Putri Ngerit.
"Senandung Ngerit ini menjadi contoh, seperti inilah konsep desa wisata yang kita harapkan. Ada wisata alam berupa gua yang bisa dinikmati siang hari dan wisata atraksi yang bisa dinikmati pada siang atau malam hari," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Selasa (21/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya hamparan keindahan alam Gua Ngerit biasanya hanya dinikmati pada siang hari. Namun dengan dikreasikan sorot lampu warna warni, serta dipadu aneka seni pertunjukan, ternyata mampu menghasilkan sajian wisata yang atraktif dan menarik pada malam hari.
"Apalagi panggungnya langsung di batu atau alam. Kemudian adanya pertunjukan legenda Putri Ngerit, ini budaya lokal tapi menarik sekali," jelasnya.
Dengan berbekal kreativitas, maka potensi yang ada di desa wisata dapat dikembangkan menjadi daya tarik tersendiri yang mampu mendatangkan banyak pengunjung.
"Trenggalek memiliki adat seni tradisi dan budaya mengacu pada kultur Mataraman, hingga saat ini masih banyak budaya itu yang masih berkembang di masyarakat. Itu bisa dikreasikan," imbuh Arifin.
Pihaknya berharap upaya pemerintah daerah dalam mendorong terciptanya Seratus Desa Wisata (Sadewa) dapat diimplementasikan secara maksimal oleh para pengelola, dengan menyajikan aneka potensi desa, mulai dari keindahan alam, kesenian hingga kebudayaan lokal.
"Perlu diingat, berkembangnya wisata di Bali dan Yogyakarta itu salah satunya karena budayanya," kata M Nur Arifin.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek (Disparbud) Sunyoto, menjelaskan Senandung Ngerit merupakan salah satu pengungkit atraksi wisata bagi desa wisata yang lain.
Tari-tarian dan legenda Putri Ngerit yang ditampilkan pada gelaran Senandung Ngerit merupakan karya seniman lokal Trenggalek. Bahkan seluruh pemain yang terlibat juga dari wilayah Trenggalek.
"Tarian yang ditampilkan menceritakan legenda Putri Ngerit atau asal-usul Gua Ngerit. Cerita yang sudah ada turun temurun di Senden ini yang terkait dengan awal mula Ngerit," kata Sunyoto.
Menurutnya program pembinaan desa wisata khususnya untuk pengembangan seni atraksi akan terus digencarkan oleh Disparbud Trenggalek. Pihaknya optimistis, para pengelola desa wisata dapat menciptakan ide-ide menarik dan mengkreasikan kearifan lokal untuk mendongkrak pamor desanya.
(fhs/ega)