5 Fakta Napi Lapas Bolangi Tewas Penuh Luka Lebam Usai Dijemput Polisi

5 Fakta Napi Lapas Bolangi Tewas Penuh Luka Lebam Usai Dijemput Polisi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 21 Des 2021 05:37 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Foto: Thinkstock)
Gowa -

Seorang narapidana (napi) kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bolangi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Lolo (35) tewas usai dijemput anggota polisi. Sejumlah luka lebam pun disebut tersemat di tubuh Andi Lolo.

Ketidakwajaran itu kali pertama diungkap keluarga Andi Lolo. Pihak keluarga menyoal kematian korban lantaran ada sejumlah luka lebam.

"Pihak keluarga mempersoalkan karena menganggap kematiannya (Andi Lolo) dinilai tidak wajar," ungkap pengacara keluarga Andi Lolo, Muhammad Abduh saat dimintai konfirmasi, Senin (20/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abduh mengatakan, Andi Lolo pada awalnya dijemput oleh penyidik narkoba Polda Sulsel di Lapas Bolangi, pada Rabu (15/12). Andi dijemput sehubungan pengembangan kasus narkoba.

"Yang jemput itu informasinya penyidik narkoba di Polda," beber Abduh.

ADVERTISEMENT

Kemudian, istri Andi Lolo, Maryam tiba-tiba menerima kabar kematian suaminya. Istri Andi yang pada saat itu sedang berada di Kabupaten Pinrang langsung berangkat ke Makassar untuk memastikan kabar kematian suaminya tersebut.

"Setelah ke Makassar ternyata informasi kematian itu benar," katanya.

Pihak keluarga mengaku tidak mendapat penjelasan mengenai penyebab kematian Andi Lolo. Hingga pada saat pihak keluarga menerima jenazah, mereka menemukan luka lebam diduga tanda-tanda kekerasan.

"Kondisinya lebam di beberapa anggota tubuhnya. Di daerah pergelangan, kemudian daerah bahu dan beberapa daerah lainnya di tubuhnya itu terdapat lebam," ungkapnya.

Berikut fakta-fakta kasus ini:

1. Polda Sulsel Autopsi

Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) pun mengautopsi jenazah Andi Lolo. Autopsi dilakukan sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga.

"Sudah dilakukan otopsi," ungkap Plt Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ade Indrawan kepada detikcom, Senin (20/12/2021).

Ade tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dugaan awal penyebab kematian Andi Lolo. Dia juga belum menjelaskan terkait kronologi Andi Lolo meninggal usai dijemput penyidik.

"Kami masih menunggu hasil otopsi untuk langkah selanjutnya," beber Kombes Ade.

Menurutnya, penyidik akan memproses lebih lanjut untuk mendalami kasus kematian Andi Lolo. Dia menegaskan polisi akan profesional menangani kasus ini.

"Prinsipnya Polda Sulsel akan berlaku profesional dan transparan apa pun hasilnya nanti," tutur Ade.

Simak fakta-fakta lainnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Bukti Bripka IS Pacaran dengan Istri Napi yang Dihamilinya':

[Gambas:Video 20detik]



2. Komnas HAM Turun Tangan

Komnas HAM juga turun tangan menyelidiki penyebab kematian Andi Lolo. Komnas HAM akan memantau dan menyelidiki penyebab kematian Andi meski belum menerima aduan.

"Meski tidak diadukan, akan jadi perhatian Komnas HAM. Tetap dipantau, karena itu kan masalah menghilangkan nyawa orang. (Aduan keluarga korban) setahu saya belum, karena di bagian pengaduan juga belum ada informasi, tapi setiap peristiwa seperti itu akan selalu menjadi perhatian Komnas HAM," kata Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin saat dihubungi, Senin (20/12/2021).

Amiruddin menuturkan peristiwa yang menimpa Andi sama seperti peristiwa napi bernama Herman di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang tewas usai dijemput polisi dari rumahnya. Amiruddin menyebut Komnas HAM akan meminta keterangan keluarga dan juga pihak kepolisian setempat.

"Ini kan sama kayak peristiwa yang dulu terjadi di Kalimantan. Nanti kita coba minta keterangan keluarga korban, otoritas kepolisian di daerah itu juga. Ini kan sudah ada bagian pemantauan yang setiap hari bekerja hal-hal seperti itu. Bisa saja kita panggil dulu atau kita kirim tim, nanti bagian pemantauan yang akan jalan," ucapnya.

Lebih lanjut Amiruddin berharap ada perhatian dari pimpinan Polri terkait kasus tersebut. Dia ingin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindak anggotanya jika terbukti terlibat dalam peristiwa tersebut.

"Supaya pimpinan-pimpinan di Polri mesti memberikan perhatian yang serius tentang peristiwa-peristiwa seperti ini yang terus berulang. Pak Kapolri mestinya tindak itu, anggota-anggota yang menimbulkan persoalan seperti itu," imbuhnya.

3. Kapolda Sulsel Bantah Banyak Lebam

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Nana Sudjana membantah banyak lebam-lebam di jenazah Andi Lolo. Nana menyebut lebam cuma ada di tangan Andi Lolo yang diduga karena borgol.

"Tapi sementara begini, itu tidak ada lebam-lebam lain kecuali di tangan," ungkap Irjen Nana saat dihubungi detikcom pada Senin (20/12/2021).

Menurut Nana, luka lebam pada tangan Andi Lolo bisa jadi karena Andi diborgol. Dia pun mengaku belum mendapatkan laporan lebih lanjut jika ada luka lebam lain yang dialami Andi Lolo selain di pergelangan tangannya.

"Tangan itu kan waktu itu dia dalam kondisi diborgol ya karena mungkin borgolnya kedudukan saat dia dibawa gitu kan," katanya.

Kendati demikian, lanjut Nana, luka lebam hanya di pergelangan tangan Andi Lolo masih berdasarkan laporan sementara. Kini Polda Sulsel tengah menunggu hasil autopsi.

Hasil autopsi tersebut pun tak hanya melibatkan Bidokkes Polda Sulsel, tapi juga melibatkan laboratorium forensik independen milik Universitas Hasanuddin (Unhas).

Penggunaan laboratorium forensik tersebut independen bertujuan penanganan perkara bisa lebih transparan.

"Begini ya, kita ini masih menunggu hasil Labfor dan kita juga menggunakan laboratorium independen dari Unhas," ungkap Irjen Nana.

Simak fakta-fakta lainnya di halaman selanjutnya.

4. Terkait Kasus Sabu 75 Kg

Nana menjelaskan, penyidik tengah mendalami kasus 75 kilogram narkoba jenis sabu terhadap almarhum Andi Lolo.

"Kan kasusnya waktu itu dalam rangka pengembangan kasusnya narkoba yang 75 kilogram itu," ungkap Irjen Nana Sudjana saat dihubungi, Senin (20/12/2021).

Andi Lolo dijemput penyidik narkoba Polda Sulsel di Lapas Bolangi, Kabupaten Gowa, pada Rabu (15/12). Nana tak menjelaskan ke mana Andi Lolo dibawa pergi, namun sang narapidana tersebut disebut tiba-tiba sakit.

"Jadi tiba-tiba, kan sakit dia, sakit dada, maka sakit dada kemudian dibawa ke rumah sakit gitu kan," tutur Irjen Nana.

Saat di rumah sakit, kondisi Andi Lolo tak kunjung membaik sehingga dinyatakan meninggal dunia. Oleh sebab itu, polisi kini menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik independen Universitas Hasanuddin untuk mengungkap penyebab kematian dari Andi Lolo.

"Tapi kemudian begitu di rumah sakit meninggal. Makanya nanti biar jelas setelah hasilnya labnya keluar, yang jelas kita apa adanya lah," beber Nana.


5. LBH Makassar Ikut Kawal

LBH Makassar juga siap mengawal kasus ini. LBH Makassar juga akan menemui keluarga Andi Lolo.

"Sepertinya tapi kan belum ke LBH keluarga. Sepertinya kita akan melakukan penjangkauan ke keluarganya," kata Direktur LBH Makassar Muhammad Haedir saat dikonfirmasi, Senin (20/12/2021).

Dia berharap pihak keluarga Andi Lolo bisa memberikan persetujuan kepada LBH Makassar untuk melakukan pendampingan hukum. "Kita tetap melihat apakah keluarganya akan menguasakan ke LBH. Kita akan berupaya untuk itu," tegasnya.

Pihaknya mengaku belum mengetahui secara detail soal kematian Andi Lolo. Akan tetapi, jika kematian Andi Lolo berunsur pidana, pihaknya memastikan akan melakukan upaya hukum.

"Kita akan lakukan upaya hukum ya kalau misalnya pihak keluarga beri kuasa," sebutya.

Halaman 4 dari 3
(mae/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads