Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menganggap polemik antara Sandiaga Uno dan Kamrussamad soal deklarasi dukungan capres Ijtima Ulama hal biasa. Muzani mengingatkan Sandiaga bahwa capres yang diinginkan kader Gerindra cuma satu, yakni Prabowo Subianto.
"Di Gerindra, begitu sudah biasa dan kita tidak menganggap itu sebagai problem serius. Apa yang dilakukan oleh Pak Sandi itu adalah bagian dari cara dia untuk mendapatkan legitimasi," kata Muzani di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (17/12/2021).
"Cuma, kalau apa yang diharapkan oleh Pak Sandi adalah dukungan dari Partai Gerindra, Gerindra ini calon presidennya yang diinginkan oleh kader itu hanya satu, tunggal, namanya Prabowo Subianto," imbuhnya.
Muzani menilai setiap pertemuan kader Gerindra di daerah menginginkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Muzani menganggap apa yang dilakukan Kamrussamad kepada Sandi hanyalah mengingatkan.
"Sehingga Pak Samad mengingatkan kira-kira seperti itu bahwa jangan lah menggunakan cara-cara seperti itu. Kira-kira itu," ujar Muzani.
Muzani sudah menanyakan langsung kepada kepada Kamrussamad soal tudingan rekayasa ijtima ulama Sandiaga. Dari situ, Muzani mengatakan tak ada masalah.
"Yang kedua, bagi kami itu nggak ada masalah, biasa. Nah itu karena kami adalah partai yang terbuka, partai yang demokratis, suasana itu biasa. Kita menjaga keutuhan, kita menjaga kebersamaan, kita menjaga silaturahmi, meskipun dalam menjaga keutuhan kan tidak sama terus. Pak Sandi diundang di sini tapi dia di Bali karena itu dia menggunakan Zoom Meeting," ucap Muzani.
Polemik sesama kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno dan Kamrussamad, soal deklarasi dukungan capres 2024 dari forum ijtima ulama sebelumnya makin panas. Kamrussamad kali ini mendorong Sandiaga minta maaf karena melibatkan ulama untuk kepentingan politik.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
(rfs/zak)