Tim Asistensi dan Aspirasi Perumahan Bona Indah menyatakan sikap bahwa warga Bona Indah, Cilandak, Jakarta Selatan, mengkritik proyek sumur resapan. Mereka meminta sumur resapan di lingkungannya dikoreksi dan diperbaiki secara menyeluruh.
Arnold Mamesah, salah satu anggota tim, mengklaim bahwa tim itu merepresentasikan warga Perumahan Bona Indah. Jadi, aspirasi yang dibawa oleh tim adalah aspirasi warga Perumahan Bona Indah.
"Iya artinya saya dan Kak Nunuk (Nugrogo Setiadi) satu lagi, sudah sangat dipercayakan oleh pengurus RW dan warga disini untuk membuat hal seperti itu. Jadi itu sudah mempresentasikan secara keseluruhan warga," Kata Arnold kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arnold menegaskan tidak menolak pembangunan sumur resapan. Namun, sumur resapan itu harus dikerjakan tanpa ada masalah.
"Kami dari awal memang tidak menolak pembangunan sumur resapan, tetapi karena sudah ada kejadian seperti kemarin maka kami tidak menerima hasil pengerjaan yang dilakukan oleh SDA," ujarnya saat dihubungi oleh detikcom, Kamis (16/12/2021).
Mereka membuat pernyataan kritik terhadap sumur resapan. Terdapat enam poin kritikan dan merupakan penyataan yang bersifat terbuka.
"Karena kemarin mungkin teman-teman sudah melihat hasil pengerjaannya, dan tentu kalau hasilnya seperti itu memang siapa yang akan menerima," terangnya.
Berikut enam poin yang menjadi sikap dari warga Perumahan Bona Indah, Jakarta Selatan:
Pertama, warga mendukung pembangunan sumur resapan dan kolam resapan modular Pemda DKI Jakarta/Dinas SDA berdasarkan paradigma baru yang bertujuan menghadirkan drainase vertikal, menangkap air hujan, serta konservasi air selaras dengan pengelolaan air di kawasan perkotaan yang dilaksanakan penyedia/kontraktor.
Kedua, dalam pelaksanaan pekerjaan hasil/output tidak sesuai harapan karena kesemberonoan dan fungsi pengawasan yang tidak berjalan baik sehingga fungsinya tidak optimal dan kelak outcame akan meleset.
Ketiga, pada sumur resapan buis beton, dari 70 unit hanya 8 unit yang dapat diharapkan berfungsi optimal, sedangkan pada kolam resapan modular fungsi tangkapan air, safety dan operasional tidak optimal.
Keempat, kesemberonoan dalam pelaksanaan dan rendahnya pengawasan menimbulkan beban sosial pada masyarakat hingga muncul sikap skeptis dan antipati, padahal tujuan awalnya bagus dan berakibat pada penggunaan anggaran meleset dari tujuan.
Kelima, kelalaian pada pelaksanaan menimbulkan accident dan kerusakan pada pemukiman Bona Indah yang mengarusutamakan lingkungan Asri-Aman-Lestari.
Keenam, memperhatikan kondisi di atas, kami dengan tegas menyatakan tidak dapat memberikan akseptansi atau penerimaan terhadap hasil pengerjaan penyediaan sumur dan kolam resapan tersebut. Kecuali dilakukan koreksi dan perbaikan secara menyeluruh sehingga fungsinya berjalan maksimal.