Mantan Sekretaris Umum FPI Munarman mengatakan dakwaan jaksa penuntut umum terkait kasus terorisme adalah fitnah. Munarman menyebut salah satu motif penegak hukum menjerat dirinya dengan kasus terorisme adalah untuk mencegah dia berpartisipasi pada Pemilu 2024.
"Mengapa saya katakan perkara ini penuh fitnah dan rekayasa? Ya sebab semua orang yang ditangkap dan bahkan terpidana dalam kasus terorisme yang tidak ada kaitan dengan saya," kata Munarman dalam sidang di PN Jaktim, Rabu (15/12/2021).
"Telah diarahkan, digiring, bahkan dibuatkan konser opini melalui berbagai media, baik media mainstream maupun media sosial para buzzer, dalam rangka menjadikan saya sebagai target operasi untuk ditangkap dan dipenjarakan minimal hingga selesai Pemilu 2024," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munarman kemudian menyebut ada tiga motif utama dirinya dijerat kasus terorisme. Salah satunya menutupi kasus tewasnya 6 anggota laskar FPI dan mencegah dia di Pemilu 2024.
"Jadi, ada tiga motif utama dalam memperkarakan saya. Pertama adalah untuk menghalangi advokasi hukum internasional terhadap peristiwa pembantaian 6 orang pengawal Habib Rizieq. Kedua, sebagai upaya mencegah saya untuk berpartisipasi dalam proses Pemilu 2024. Dan yang ketiga, adanya kebencian yang mendalam secara ideologis terhadap Islam," jelasnya.
"Sehingga suara kritis dan aspirasi dari umat Islam harus dibungkam dan dimusnahkan melalui rekayasa yang sedemikian rupa," sambung dia.
Munarman menyebut pihak yang hendak memenjarakan dia hingga Pemilu 2024 usai adalah ada komplotan pembunuh. Munarman menggambarkan adanya kelompok pembunuh yang takut kekuasaannya direbut oleh dirinya.
"Untuk motif yang kedua, entah mengapa komplotan para pembunuh tersebut menargetkan masa pemenjaraan saya minimal hingga melewati Pemilu 2024, padahal tebersit pun dalam pikiran tidak ada, apalagi rencana menjadi pesaing mereka dalam kontestasi politik tersebut," tutur Munarman.
"Saya tidak punya agenda merebut kekuasaan mereka," lanjut dia.
Munarman menyebut kelompok pembunuh ini mirip Raja Firaun. "Tapi komplotan tersebut karena sudah sangat mencintai kehidupan dunia, maka secara psikologi sudah menjadi seperti Firaun, yang ketakutan kekuasaannya hilang, hingga memerintahkan pembunuhan terhadap bayi-bayi Bani Israil dan memfitnah Nabi Musa AS sebagai orang yang memecah belah bangsa," pungkas dia.
Tonton video 'Munarman Terisak-isak Bacakan Eksepsi: Saya Dizalimi!':