Nur Aini (21) menjadi perbincangan di media sosial setelah aksinya menjadi kuli. Mahasiswi Universitas Negeri Makassar itu berjibaku dengan sak semen demi membantu orang tua.
Aksi Nur Aini menjadi kuli angkat semen terekam dalam video yang beredar seperti ditulis pada Senin (13/12/2021). Sosok Nur Aini dalam video itu mengenakan topi dan berpakaian lusuh dengan kain menutupi wajahnya.
"(Terkait konten video dan foto) banyak yang tidak percaya sebenarnya," kata Aini kepada detikcom, Senin (13/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerja mengangkat semen ini dilakoni Aini di Kabupaten Pinrang. "(Bekerja jadi kuli angkat semen) di Pinrang, semua videoku itu di Pinrang karena saya kan kerjanya di Pinrang," kata Aini.
Aini mengatakan dia bahkan mulai menjadi kuli angkat semen sejak kelas 1 SMA karena ayah dan ibunya pun merupakan kuli angkat semen.
Sementara saat ini, karena sedang kuliah, Aini pada setiap akhir pekan berangkat dari Makassar ke Pinrang untuk bekerja sebagai kuli angkat semen. Aini mengaku senang dengan pekerjaannya tersebut karena untuk membantu orang tuanya.
"Saya kan kuliah sampai hari Kamis, jadi Kamis sore pulang kampung sampai hari Minggu kerja, bantu bantu orang tua," kata Aini.
Ternyata, Aini diupah Rp 600 untuk setiap sak semen yang diangkut.
"Angkat semen 1 sak dulu Rp 500, sekarang Rp 600. Naik Rp 100," ungkap Aini kepada detikcom, Senin (13/12).
Aini sudah menggeluti pekerjaan ini sejak duduk di bangku kelas 1 SMA di kampung halamannya di Kabupaten Pinrang. Menurut dia, pekerjaan ini ia lakukan karena orang tuanya juga memiliki pekerjaan yang sama.
"Awalnya karena orang tuaku pekerja angkat semen kan, mama sama bapak. Terus pas kelas 1 SMA kan mamaku sering pulang malam, tengah malam, kadang subuh baru pulang," kata Aini.
"Heran saya, karena kubilang kenapa orang tuaku malam terus pulang. Saya memang sering mau ikut, lama-lama sering ma juga bantu-bantu angkat semen," imbuhnya.
Aini tak menampik betapa beratnya pekerjaan tersebut karena membutuhkan tenaga lebih.
"Awalnya susah sekali, sampai berdarah itu bahu, sakit sekali. Lama kelamaan sudah biasa, dirasakan mi juga oh begini pale (ternyata) pekerjaannya orang tuaku," tutur dia.
Aini kini sedang mengenyam pendidikan S1 di Universitas Negeri Makassar. Namun tiap akhir pekan, yakni Kamis sore, dia pulang ke Pinrang untuk bekerja jadi kuli angkut semen dan pada hari Minggu sore dia akan kembali ke Makassar untuk persiapan kuliahnya.
Dengan bayaran senilai Rp 500-600 per sak semen, Aini mengaku bisa memperoleh Rp 400 ribu setiap kali bekerja pada akhir pekan tersebut.
Aini menegaskan tidak malu hanya karena jadi kuli angkut semen. Pekerjaan ini sekali dinilai Aini demi membantu orang tuanya.