Aktivitas Gunung Semeru di Jawa Timur kini berstatus level 2 atau waspada. Badan Geologi mencatat, hingga pukul 12.00 WIB tadi siang, Minggu (12/12/2021) Semeru masih mengeluarkan guguran awan panas.
"Pasca kejadian awan panas guguran yang terkahir pada 7 desmeber 2021, pemantauan visual dan kegempaan berfluktuatif awan panas guguran masih berpotensi terjadi seiring dengan guguran yang hingga pukul 12 tadi siang masih teramati," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Andiani dalam konferensi pers, Minggu (12/12/2021).
Selain itu, Andiani menyebut asap putih tebal terpantau masih menyelimuti kawah Semeru dengan ketinggian 500 hingga 1000 meter. Dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada akan datangnya lahar dingin karena sudah memasuki musim penghujan.
"Secara visual teramati aktivitas pusat asap putih tebal dari kawah Jonggring Saloko dengan tinggi 500-1000 meter. Potensi bahaya lain yang mengancam saat ini adalah aliran lahar karena memasuki musim penghujan yg diperkirakan akan berlangusung selama 3 bulan ke depan," tutur Andiani.
Lebih lanjut, Andiani memperingatkan masyarakat sekitar agar tidak beraktivitas di radius 1 Km dari puncak kawah. Dia juga meminta masyarakat mewaspadai akan terjadinya potensi guguran awan panas, guguran lahar dan lava.
"Mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lahar dan aliran lava sepanjang sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama sepanjang aliran sungai Besuk Kobokan, Besuk Kembang dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada anak-anak sungai kecil yang bersumber pada Sungai Kobokan," tutur Andiani.
(rak/knv)