Terungkap Misteri Viral Kelebat Cahaya Merah di Semeru

Terungkap Misteri Viral Kelebat Cahaya Merah di Semeru

Eva Safitri - detikNews
Minggu, 12 Des 2021 08:56 WIB
Video cahaya merah beterbangan di Gunung Semeru viral di medsos. Berikut penjelasan PVMBG terkait kemunculan cahaya merah tersebut. (Screenshot video viral)
Foto: Video cahaya merah beterbangan di Gunung Semeru viral di medsos. Berikut penjelasan PVMBG terkait kemunculan cahaya merah tersebut. (Screenshot video viral)
Jakarta -

Video adanya penampakan cahaya merah terbang di Gunung Semeru bikin geger. Cahaya merah itu tampak bergerak ke atas dan bawah gunung.

Dalam video yang beredar, tampak video tersebut diambil dari pos pantau Gunung Semeru. Seluruh badan Gunung Semeru terekam jelas dalam video tersebut.

Cahaya merah tersebut tampak begitu jelas karena video direkam pada malam hari. Cahaya tersebut terlihat berkelebat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video tersebut tampak tidak berputar secara lancar alias tersendat-sendat. Di dalam video tersebut terdengar suara dua orang pria yang mengomentari kemunculan cahaya merah yang berkelebat.

Sesaat cahaya merah tersebut muncul, kedua pria tersebut terdengar menangis histeris. Mereka juga mengucapkan doa dan meminta pengampunan kepada Tuhan.

ADVERTISEMENT

Dikaitkan dengan Hal Mistis

Netizen ramai mengaitkan hal tersebut dengan hal klenik. Namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempunyai penjelasan ilmiah terkait cahaya merah tersebut.

Lantas apa sebenernya cahaya yang muncul itu?

Penjelasan PVMBG

Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi PVMBG, Kristianto, mengatakan video tersebut bukan disebar oleh petugas pos pantau. Dia mengatakan banyak pihak yang memberi ulasan tersendiri terkait kondisi Gunung Semeru.

"Yang menyebarkan bukan orang pos pantau. Selama ini banyak sekali netizen memposting video saat ke pos pantau, lalu memberi ulasan sendiri," kata Kristianto saat dihubungi, Sabtu (11/12/2021).

"Itu adalah cahaya panas dari kubah lava yang ada di kawah. Dan itu sudah menjadi keseharian dari Gunung Semeru," tambahnya.

Dia menjelaskan kemunculan cahaya merah tersebut sebagai hal yang biasa terjadi pada malam hari. Cahaya tersebut hanya terekam kamera yang telah di-setting khusus.

"Kenapa dia seolah-olah naik ke atas? Itu kan ada asap yang mengepul, cahaya dari kubah lava ini kelihatan hanya malam. Kalau siang tidak. Itu menggunakan kamera kecepatan rendah," jelasnya.

"Suhu yang panas itu seolah kebawa api, padahal itu efek radiasi dari cahaya. Cahaya di bawah tapi kelihatan seperti lampu karena ada asap itu. Sementara itu, ada aliran lava ke bawah, sepanjang sekitar 700 meter. Di bawah juga kan itu menyala di ujung," tambah Kristianto.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Simak Video: News of the Week: Guru Perkosa Belasan Santri-Walkot Bandung Wafat

[Gambas:Video 20detik]




Masyarakat diimbau untuk mendapatkan informasi hanya dari pihak berwenang dan bertanggung jawab.

"Artinya jadi bukan sesuatu yang hysterical. Masyarakat kan baru tahu, paling itu pengunjung baru, banyak orang luar datang ke sini, dan langsung histeris. Padahal itu fenomena di kawah dan di bawah," ujarnya.

Kata Mbah Rono Terkait Cahaya Merah Itu

Eks Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono menghargai kepercayaan yang beredar di masyarakat. Dia tidak menggunakan sudut pandang logika terkait kemunculan cahaya merah di Gunung Semeru tersebut.

"Biarkan masyarakat menerima itu dengan suatu yang dipercayai. Saya tidak ingin membuka itu secara logika," kata Surono, Sabtu (11/12/2021).

"Kadang makna yang dipercayai lebih dalam daripada berlogika, yang hanya ada komentar 'oooh begitu' and than selesai, untuk lupa. Biarkan fenomena itu untuk dipercayai saja," tambah pria yang akrab dipanggil Mbah Rono ini.

Kemunculan cahaya merah tersebut ada yang mengaitkan dengan berbagai hal, termasuk yang bersifat metafisika.

Mbah Rono menyinggung cerita yang berkembang di masyarakat terkait kemunculan cahaya merah tersebut karena beberapa hal. Sebab, saat ini sudah masuk musim hujan.

Selain itu, kemunculan kelebatan cahaya juga bisa terkait dengan lokasi dan cara peletakan kamera, lensa yang dipakai, hingga kecepatan perekaman video.

"Banyak foto-foto di daerah bencana (dengan banyak korban jiwa) di malam hari yang miskin cahaya, kelebatan benda atau hewan yang pantulkan cahaya menjadi suatu fenomena yang dipercayai, sehingga berkembang cerita yang dikaitkan macam-macam," katanya.

Mbah Rono menyebut harapan yang baik dari masyarakat menjadi semangat untuk pulih dari bencana.

"Saya pilih diam. Biarkan logika akan ditemukan orang yang mempercayai fenomena tersebut. Bila fenomena tersebut dipercayai dan tanda kebaikan, saya lebih baik diam, biarkan itu menjadi spirit dan gelora kebaikan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(eva/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads