Oknum Polisi Diduga Aniaya Tahanan hingga Tewas di NTT Ditahan!

Oknum Polisi Diduga Aniaya Tahanan hingga Tewas di NTT Ditahan!

Audrey Santoso - detikNews
Minggu, 12 Des 2021 18:04 WIB
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif (ANTARA/Kornelis Kaha)
Foto: Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif (ANTARA/Kornelis Kaha)
Kupang -

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Lotharia Latif memerintahkan agar anggota Polsek Katikutana, Sumba Barat yang diduga terlibat penganiayaan tahanan bernama Arkin, ditahan. Latif juga menegaskan tak mentolerir kejadian tersebut.

"Anggota yang diduga terlibat kasus tersebut saat ini sudah ditarik dan diamankan di Polres untuk pemeriksaan internal," jelas Latif saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (12/12/2021).

Latif mengatakan saat ini Propam Polres Sumba Barat juga telah turun untuk menginvestigasi kematian korban. Dia pun memerintahkan Propam Polda NTT bertolak ke Sumba Barat untuk menangani peristiwa ini ini secara menyeluruh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polda sudah turunkan tim Propam dan bersama (Propam Polres Sumba Barat) melakukan investigasi secara utuh dan menyeluruh. Kami tidak mentolerir kekerasan dalam penanganan kasus," tegas Latif.

Dia menekankan setiap tindakan kepolisian, baik teguran, imbauan, pembinaan, penyelidikan hingga penyidikan harus menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM). Dia pun menyampaikan dukacita atas tewasnya tahanan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Setiap tindakan kepolisian harus humanis dan menjunjung tinggi HAM. Saya menyampaikan keprihatinan dan turut duka cita serta menyesalkan adanya kejadian tersebut," imbuh Latif.

Sebelumnya diberitakan tahanan Polsek Katikutana, Arkin, meninggal diduga karena dianiaya saat menjalani proses hukum. Propam Polres Sumba Barat kini tengah menyelidiki kasus dugaan penganiayaan tersebut.

Dilansir Antara, Minggu (12/12/2021), Arkin ditahan lantaran diduga mencuri ternak dan menganiaya korbannya. Arkin ditemukan tak bernyawa pada Kamis, 9 Desember kemarin.

"Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) Polres Sumba Barat akan melakukan penyelidikan dan proses hukum terkait adanya dugaan anggota Polres Sumba Barat yang melakukan tindak penganiayaan terhadap salah seorang tersangka dan meninggal di ruang tahanan Polsek Katikutana," kata Kapolres Sumba Barat AKBP FX Irwan Arianto.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Oknum Polisi di Medan Jadi Bulan-bulanan Warga Karena Pungli

[Gambas:Video 20detik]



Irwan mengatakan Seksi Propam Polres Sumba Barat telat memeriksa petugas piket yang menjaga sel saat Arkin ditahan pada Rabu (8/12) lalu. Irwan menegaskan Propam Polres Sumba Barat juga memeriksa anggota yang menginterogasi Arkin seusai penangkapan.

"Dari hasil pemeriksaan nantinya akan dilihat apabila ditemukan adanya tindakan anggota yang tidak sesuai prosedur, maka akan dilakukan proses hukum sesuai aturan yang berlaku," imbuh Irwan.

Irwan mengimbau keluarga Arkin dan masyarakat setempat untuk mempercayakan penanganan penyelidikan tewasnya Arkin kepada pihaknya. Irwan memastikan sanksi disiplin ataupun kode etik akan dikenakan kepada anggota yang terbukti menganiaya.

"Polres Sumba Barat akan melakukan penyelidikan dan proses hukum secara transparan sesuai aturan yang berlaku," pungkas Irwan.

Kasus tewasnya Arkin di tahanan Polsek Katikutana viral di media sosial setelah anggota keluarga Arkin membagikan cerita kronologi penangkapan oleh pihak kepolisian di rumah Arkin pada Rabu lalu.

Berdasarkan cerita keluarga, mereka menerima kabar Arkin meninggal dunia di dalam tahanan pada Kamis (9/12). Keluarga pun kaget. Keluarga menyebutkan sejumlah luka pada jenazah. Di antaranya memar pada wajah dan tangan, hidung mengeluarkan darah, tangan kiri patah dan mirip luka tembakan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads