Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyikapi serius rentetan kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta beberapa waktu terakhir. Ke depan, Polda Metro Jaya bersama manajemen PT Transportasi Jakarta (TJ) bakal rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pool operator.
Untuk diketahui, operasional bus TransJakarta dikelola oleh sejumlah operator. Sidak ini dilakukan untuk memastikan operator menjalankan standard operating procedure (SOP) sebelum sopir beroperasi.
"Kami bersama manajemen nanti akan sidak ke pool-pool, karena TransJakarta ada operatornya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo seusai melakukan audiensi dengan Dirut TransJakarta Muhammad Yana Aditya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian dan manajemen TransJakarta akan mengecek betul-betul bagaimana persiapan pramudi sebelum beroperasi. Polisi juga akan mengevaluasi ruang istirahat para pramudi.
"Kami akan sidak ke pool-pool itu untuk melihat ruang istirahat bagaimana, bagaimana persiapan pengemudi sebelum lakukan operasional. Nanti kita akan evaluasi semuanya," katanya.
Pengecekan ruang istirahat dirasa perlu mengingat berkaitan dengan jam operasional pramudi. Hal ini untuk mengantisipasi pramudi mengalami kelelahan karena bekerja seharian.
Terkait jam operasional pramudi ini sendiri, Sambodo berharap manajemen melakukan pengaturan agar driver mendapatkan waktu istirahat.
"Dalam UU LLAJ disebutkan bahwa maksimal kerja (driver) 8 jam sehari dan setiap 4 jam harus istirahat minimal 30 menit. Nah ketentuan itu kami serahkan ke manajemen untuk mengatur. Bisa saja setiap 4 jam nanti ganti driver, setelah setengah jam (istirahat) driver main lagi," jelas Sambodo.
Simak penjelasan TransJakarta di halaman berikutnya.
Dirut TransJakarta Bantah Isu Long Shift
Isu sopir TransJakarta bekerja long shift ini mengemuka seusai rentetan kecelakaan melibatkan TransJakarta yang menjadi sorotan. Namun kabar itu dibantah oleh pihak TransJakarta.
"Tidak ada, (secara) SOP tidak ada. Jadi teman-teman operator semua sampaikan tidak ada (sopir kerja lebih dari 8 jam)," kata Dirut TransJakarta Muhammad Yana Aditya saat jumpa pers di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (8/12).
Berdasarkan data yang diterima dari operator, Yana memastikan tidak ada sopir yang bekerja lewat dari 8 jam. Dia mengatakan pihaknya saat ini berfokus melakukan evaluasi menyeluruh setelah sejumlah bus mengalami kecelakaan.
"Jadi gini, semua ini tentunya berdasarkan data bukan katanya-katanya, kami sekarang lagi evaluasi semua. Jadi nanti kami mohon waktu apabila KNKT sudah keluarkan rekomendasi, mengeluarkan pedoman, kita semua akan laksanakan," ujarnya.