Hari HAM Sedunia jatuh pada tanggal 10 Desember mendatang. Di Hari HAM ini, Majelis Umum PBB pada tahun 1948 resmi mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR).
UDHR merupakan dokumen yang menjadi tonggak sejarah dunia. UDHR menyatakan hak-hak yang dimiliki setiap orang sebagai manusia terlepas dari ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, bahasa, politik atau pendapat lain, asal kebangsaan atau sosial, properti, kelahiran atau status lainnya.
HAM memiliki kekuatan untuk mengatasi sejumlah konflik dan krisis dunia. Maka dari itu, penting untuk memperingati Hari HAM Sedunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengenal Hari HAM, simak informasi yang sudah detikcom rangkum.
Sejarah Hari HAM Sedunia
Dilansir dari situs resmi Ditjen HAM RI, sejarah peringatan Hari HAM Sedunia berawal dari kekejaman Perang Dunia ke-II di tahun 1939 sampai 1945. Majelis Umum PBB menyepakati Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) agar tragedi serupa tidak terulamg kembali.
Awalnya, pada tahun 1947 Anggota Komisi Umum PBB merumuskan draft awal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR). Selanjutnya pada 10 Desember 1948, UDHR tersebut diadopsi oleh Majelis Umum PBB.
Pada 10 Desember 1950 Majelis Umum PBB menerbitkan resolusi 423 yang berisi himbauan, semua negara anggota dan organisasi PBB untuk setiap tahunnya mengingat 10 Desember sebagai Hari HAM Internasional. Sejak saat itu masyarakat dunia memperingati Hari HAM pada tanggal 10 Desember setiap tahunnya.
Hari HAM Sedunia: Tema Tahun Ini
Setiap tahunnya, Hari HAM Sedunia diperingati dengan tema yang berbeda-beda. Dilansir dari situs PBB, tema Hari HAM Sedunia tahun ini adalah "Kesetaraan - Mengurangi ketidaksetaraan, memajukan hak asasi manusia".
Tema dari Hari HAM Sedunia tahun ini berkaitan dengan Pasal 1 UDHR yang berbunyi, "Semua manusia dilahirkan bebas dan setara dalam martabat dan hak". Prinsip-prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi merupakan inti dari hak asasi manusia.
Baca juga: Hari Ibu Tanggal 22 Desember, Ini Sejarahnya |
Kesetaraan, inklusi dan non-diskriminasi atau dengan kata lain pendekatan berbasis hak asasi manusia adalah cara terbaik untuk mengurangi ketidaksetaraan. Maka dari itu, penting untuk berpartisipasi dalam memperingati Hari HAM Sedunia tahun ini.
Peringatan hingga pesan Sekjen PBB pada Hari HAM Sedunia dapat disimak di halaman berikutnya.
Hari HAM Sedunia: Peringatan Tahun Ini
Hari HAM Sedunia dirayakan di seluruh penjuru dunia. Perwakilan PBB dari seluruh dunia, Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC) dan mitra lainnya juga akan merayakan hari penting ini.
Dilansir dari situs resmi PBB, berikut adalah acara yang dilaksanakan untuk memperingati Hari HAM Sedunia 2021:
- Percakapan online tentang kesetaraan dengan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia di Jenewa
- Kampanye kesadaran mempromosikan hidup bersama antara komunitas tuan rumah dan Pengungsi Internal di Kamerun
- Mural kesetaraan akan dibuat di sejumlah kota di Ukraina
- Kampanye digital yang membahas tentang "Angkat setiap suara untuk Kesetaraan" akan digelar di Asia Tenggara
- Kompetisi seni dengan tema "Apa Arti Kesetaraan Bagi Anda?" akan digelar di Trinidad dan Tobago.
Hari HAM Sedunia: Pesan Sekjen PBB
Saat ini, pandemi COVID-19 menciptakan ancaman baru terhadap hak asasi manusia. Kemiskinan dan kelaparan meningkat, jutaan anak kehilangan hak mereka atas pendidikan.
Dalam peringatan Hari HAM Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Desember mendatang ini, Sekjen PBB AntΓ³nio Guterres mengungkapkan bahwa pemulihan dari pandemi harus menjadi kesempatan untuk memperluas hak asasi manusia dan kebebasan. Ia menekankan bahwa PBB berdiri untuk hak-hak setiap manusia di dunia.