"Bantuan yang diberikan harus sesuai kebutuhan dan terorganisir serta bermanfaat bagi masyarakat," ucap Herman Deru dalam keterangan tertulis, Selasa (7/12/2021).
Selain bantuan materi, ia juga siap mengirimkan bantuan berupa sejumlah personil tenaga kesehatan dan relawan untuk membantu evakuasi.
"Kita lihat apa yang dibutuhkan. Saya tidak ingin personel yang dikirimkan hanya meramaikan Lumajang tanpa ada manfaat. Bantuan yang diberikan harus bermanfaat bagi warga yang terdampak," tegasnya.
Ia menambahkan akan memberikan dukungan kepada masyarakat Kabupaten Lumajang yang terdampak bencana agar dapat terus bersabar.
"Kita juga turut mendoakan saudara kita di Lumajang baik-baik saja dan tetap bersabar menghadapi cobaan tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membeberkan kronologi detik-detik meletusnya gunung tersebut. Awalnya, Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Candipuro mendeteksi getaran banjir lahar atau awan panas sejak pukul 14.47 WIB pada Sabtu 4 Desember 2021.
Kemudian pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan melihat abu vulkanik dari guguran awan panas meluncur ke arah Besuk Kobokan. Dari awan panas itu juga dilaporkan tercium aroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur 500 sampai 800 meter dari pusat guguran yang berada di 500 meter di bawah kawah.
Diketahui, hingga saat ini sedikitnya 2.970 rumah rusak dan 15 warga dinyatakan meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Simak Video 'Ganjar Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru':
(ncm/ega)