Akhir Pelarian Kontroversi Anggota DPR Termuda Minta Dikawal TNI

Akhir Pelarian Kontroversi Anggota DPR Termuda Minta Dikawal TNI

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 07 Des 2021 08:41 WIB
Jakarta -

Keinginan anggota DPR termuda, Hillary Brigitta Lasut, mendapat pengamanan dari militer kandas. Dia kini telah membatalkan permintaannya kepada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman usai muncul kritik sana-sini.

Hillary Brigitta Lasut sudah menarik dan membatalkan surat permohonannya melalui Surat Nomor:125/S.E./DPR-RI/HBL/XII/2021 tertanggal 3 Desember 2021 (surat terlampir). Hal ini dikonfirmasi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna, seperti dikutip pada Senin (6/12/2021), yang tertera dalam situs tniad.mil.id.

"Sekaligus meminta maaf kepada pihak TNI AD atas ketidaknyamanan ini," demikian bunyi keterangan di situs TNI AD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam situs tersebut tertera surat Hillary kepada Jenderal Dudung. Berikut ini surat Hillary Lasut kepada Jenderal Dudung meminta pembatalan pengawalan dari TNI.

Berkaitan dengan Surat Permohonan kami sebelumnya dengan Nomor Surat 121/S.E/DPR-RI/HBL/XI-2021 Perihal Permohonan Penugasan Anggota TNI AD sebagai Ajudan Pribadi. Bersama dengan surat ini kami menarik kembali surat permohonan tersebut dan sekaligus menyatakan pembatalan atas permohonan anggota TNI AD sebagai ajudan pribadi.

ADVERTISEMENT

Mengenai pemberitaan yang ramai di media massa maupun media sosial terkait permohonan tersebut, kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerjasama yang baik selama ini antara TNI AD dan Komisi I DPR-RI khususnya dengan Kelompok Fraksi Partai NasDem.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Jenderal Dudung sempat menyetujui permintaan Hillary, simak di halaman berikut....

Jenderal Dudung Sempat Setujui Permintaan Hillary

Permintaan anggota DPR RI Hillary Brigitta Lasut agar mendapat pengamanan TNI ternyata sempat disetujui KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Hal itu dibuktikan dengan surat telegram yang dikeluarkan Dudung.

Surat telegram tersebut bernomor ST/3274/2021 perihal pengiriman satu prajurit bintara untuk diseleksi menjadi ajudan pribadi Hillary. Disebutkan, dalam surat tersebut, Hillary mengirimkan surat pada 3 November 2021 tentang permohonan penugasan anggota TNI menjadi ajudan pribadi.

Surat tersebut ditandatangani Asper KSAD Mayjen Wawan dan ditujukan kepada Pangkostrad dan Danjen Kopassus. Surat itu ditembuskan kepada KSAD, Wakil KSAD, Irjenad, Aspers Panglima TNI, dan Asintel KSAD.

Dalam suratnya juga disebutkan bahwa 7 syarat calon ajudan pribadi Hillary. Salah satu syaratnya ialah berpangkat sertu dengan usia 24-27 tahun.

Berikut ini syarat ajudan pribadi Hillary sebagaimana Surat Telegram bernomor ST/3274/2021:
1. Pangkat sertu berusia 24-27 tahun

2. Belum pernah menikah

3. Memiliki motivasi, inisiatif tinggi

4. Bekerja tanggap, cekatan, solutif, dan cakap bekerja sama dalam tim

5. Sehat jasmani dan rohani

6. Tidak sedang menjalani proses hukum

7. Melampirkan RH terbaru

Kenapa Hillary meminta pengawalan militer?, simak di halaman berikut...

Alasan Hillary Minta Pengamanan

Politikus Partai NasDem ini membeberkan alasan meminta bantuan TNI untuk pengamanan. Dia berbicara dunia politik yang misterius hingga tugas-tugas ke luar.

"Kalau ditanya kenapa, jujur saja saya harus mengakui, cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," kata Hillary di akun Instagram seperti dikutip Kamis (2/12/2021).

"Keharusan untuk tugas luar, bertemu banyak orang, dan bertemu masyarakat sampai larut malam, serta mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat membuat ancaman dan rasa khawatir tidak terelakkan," imbuh dia.

Hillary mengaku tinggal sendiri di Ibu Kota dengan bibi dan adik-adiknya yang semua masih kecil. Selain itu, ayahnya bertugas di daerah perbatasan yang membuat dirinya mempertimbangkan pengamanan.

"Tidak ada yang kuat secara fisik di rumah, adik laki-laki saya yang paling besar baru lulus SMP, yang paling kecil baru 3 tahun," ujar Hillary.

Anggota Komisi I DPR itu menyebut dirinya berkewajiban menjaga adik-adiknya selepas kepergian almarhum ibunda. Ini membuatnya bertekad membuka diri meminta bantuan pengamanan, khususnya karena dia mengaku sering berselisih paham dengan banyak pihak ketika membela masyarakat Sulut.

Halaman 4 dari 3
(eva/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads