Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merespons keluhan pengendara soal tiang-tiang kecil di trotoar. Menurutnya, tiang-tiang tersebut dibuat agar trotoar digunakan sesuai dengan fungsinya.
"Tiang kecil di trotoar itu memang dimaksudkan untuk memastikan bahwa trotoar itu difungsikan untuk pengguna jalan, untuk disabilitas," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/12/2021).
Riza menekankan fungsi trotoar bukan untuk pengendara roda dua ataupun roda empat, melainkan untuk pengguna jalan dan disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan untuk motor apalagi kendaraan roda empat, sepeda saja tidak boleh di trotoar itu. Jadi sekali lagi trotoar yang dibangun itu diperuntukkan untuk pengguna pejalan kaki dan juga disabilitas," ujarnya.
Lebih lanjut, Riza mengatakan hal tersebut merupakan salah satu alasan pemasangan tiang-tiang kecil di trotoar agar mobil ataupun motor tidak dapat mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
"Makanya di setiap trotoar itu ada pembatas dan tiang pembatas yang fungsinya agar mobil bahkan motor tidak bisa melalui itu, sehingga kenyamanan pejalan kaki dan disabilitas bisa terjaga dan terjamin," ujar Riza.
"Jadi sekali lagi, di trotoar bukan untuk kendaraan roda dua apalagi roda empat," Riza menekankan.
Sebelumnya, beredar video di media sosial mengenai keluhan pengendara mobil soal adanya tiang-tiang pembatas yang dipasang di trotoar jalan di Jakarta menyebabkan sulitnya menemukan lokasi parkir. Menurut kamu bagaimana?
Dari video yang viral itu dinarasikan oleh seorang pengemudi mobil yang berkomentar bahwa adanya tiang-tiang itu membuatnya sulit mengakses lokasi parkir. Dari penelusuran didapatkan lokasi trotoar yang dipasangi tiang-tiang kecil itu berada di Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Sejumlah tukang parkir yang ditemui mengeluhkan adanya tiang itu. Kenapa?
"Jadi susah parkir, udah nggak kayak dulu. Emang sih kelihatan rapi. Kalau dulu kan di sini bisa 2 baris mobil depan belakang. Sekarang cuma bisa masuk beberapa mobil, 4 mobil," ucap salah seorang juru parkir bernama Yudi.
Salah seorang rekan Yudi bernama Dedi, yang juga juru parkir, mengeluhkan hal serupa. Dia berharap ada lahan lain yang disiapkan untuk parkir bilamana tiang itu tidak dibongkar.
"Senggaknya dikasih parkir paralel, biar orang-orang juga bisa lewat, kalau rumah boleh seperti ini rapi, tapi kalau usaha nggak bisa menurut saya. Jadi kita benar-benar terkendala sekali," ujarnya.
"Disiapkanlah namanya orang usaha kan dikasih tempat buat parkir, kami nggak mau urusan pemerintah punya program, ya, kita usaha kasihlah tempat parkir," sambungnya.