Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan pembangunan sumur resapan tetap bergulir meskipun anggaran tahun 2022 ditiadakan. Riza menyebut sejumlah proyek sumur resapan sudah dianggarkan dalam APBD tahun ini.
"Iya tahun ini kan masih jalan. Kan anggarannya sudah ada, sudah ada, sudah ditenderkan pake E-catalog, sudah ditunjuk, tinggal proses pelaksanaan, penyediaan sedang melaksanakan sampai akhir selesai," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/12/2021).
Riza mengatakan Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan sumur resapan di 26 ribu titik hingga akhir Desember 2021. Sejauh ini, realisasinya baru 19.042 titik sumur resapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sumur resapan itu yang sudah terpasang itu 19.042 titik sumur resapan dan terus diproses untuk mencapai 26.932 titik, sampai akhir Desember. Ini sedang kita upayakan," jelasnya.
"Jadi ada tipe beton, tipe modular, silahkan lah dikoordinasikan, dengan teman-teman di Dinas SDA atau dengan Sudin terkait, prinsipnya di Pemprov DKI Jakarta (sumur resapan) salah satu program pencegahan banjir," sambungnya.
Politikus Gerindra itu menyebut lokasi sumur resapan akan disesuaikan dengan kondisi di suatu wilayah. Sehingga, kata dia, penempatannya bakal ada yang di atas trotoar hingga di jalan raya.
"Memang tempatnya itu kan ada yang di jalan, ada yang di trotoar, ada yang di bagian pinggir trotoar, taman, disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat yang ada," ucapnya.
"Sumur resapan ini kan sebagai solusi daripada masalah adanya genangan. Tentu harus lebih baik tidak boleh dengan adanya sumur resapan malah menimbulkan lobang umpamanya atau mengganggu dan sebagainya. Jadi saya kira nanti itu pihak penyedia atau kontraktor nanti di bawah koordinasi dinas yang harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dari pada sumur resapan sesuai dengan spek yang baik," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, DPRD DKI Jakarta memastikan tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk membangun sumur resapan dalam APBD 2022 mendatang. Salah satu pertimbangan penghapusan anggaran tersebut adalah terkait efektivitas mengatasi banjir.
"Dinolkan dari forum banggar kemarin," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh saat dimintai konfirmasi, Rabu (1/12).
Nova mengatakan, dalam rapat RAPBD 2021 tingkat komisi, DPRD DKI memangkas anggaran sumur resapan dari Rp 322 miliar menjadi Rp 120 miliar. Namun, di tingkat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, alokasi dana itu dicoret.
"Kalau di komisi kan kita sudah kurangi jadi Rp 120 miliar. Kalau di Banggar besar, kesepakatan terakhir akhirnya dinolkan," jelasnya.