Polda Metro Jaya terus menyelidiki kasus penembakan yang dilakukan oleh Ipda OS di exit Tol Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Hari ini polisi melakukan gelar perkara untuk menentukan status dari Ipda OS.
"Hari ini penyidik melakukan gelar perkara untuk menentukan status Ipda OS," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/11/2021).
Zulpan menyebut proses gelar perkara saat ini masih berlangsung. Gelar perkara dilakukan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Propam Polda Metro Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zulpan, pihaknya akan mengumumkan hasil gelar perkara dan status dari Ipda OS di kasus penembakan pada Selasa (7/11) besok.
"Besok akan diumumkan status dari Ipda OS," jelas Zulpan.
Zulpan menegaskan pihaknya menangani kasus penembakan tersebut secara proporsional dan berkeadilan. Polisi memeriksa sejumlah saksi terkait kasus itu.
"Polda Metro Jaya akan tangani proporsional dan berkeadilan bagi semua pihak. Ipda OS dan O sudah diperiksa dan beberapa orang lain yang tahu kejadian tersebut dari awal hingga terjadinya penembakan," katanya.
Lihat juga video 'Alasan Ipda OS Lakukan Penembakan di Exit Toll Bintaro':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ipda OS Dicopot
Ipda OS sendiri telah dicopot dari satuannya PJR Polda Metro Jaya. Ia dicopot untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait penembakan yang menewaskan 1 orang dan 1 lainnya luka.
"Ipda OS sudah dinonaktifkan dari sana. Dalam rangka pemeriksaan intensif, kan dilakukan pemeriksaan intensif artinya dia tidak bisa melakukan tugas seperti biasa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).
Zulpan belum memerinci sejak kapan Ipda OS telah dinonaktifkan dari satuannya. Namun dia mengatakan Ipda OS tidak ditahan selama pemeriksaan berlangsung.
"(Ipda OS) tidak ditahan. Itu kan kalau ditahan ada statusnya, setelah statusnya sebagai tersangka. Sekarang secara marathon masih terus diperiksa. Tentunya melelahkan juga bagi yang bersangkutan. Tapi kan kami ingin transparan kasus ini, seobjektif mungkin," ujar Zulpan.
Kasus penembakan yang dilakukan oleh Ipda OS terjadi pada Jumat (27/11) di exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan. Saat itu Ipda OS mengaku membantu pria inisial O yang melapor kepadanya tengah dibuntuti oleh tiga kendaraan dari Sentul.
Dua orang terluka dari tindakan penembakan Ipda OS. Dua orang itu bernama M Aruan dan Poltak Pasaribu. Korban Poltak Pasaribu dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit.