Khofifah Raih Penghargaan Tertinggi untuk Kepala Daerah dari PGRI

Khofifah Raih Penghargaan Tertinggi untuk Kepala Daerah dari PGRI

Erika Dyah - detikNews
Minggu, 05 Des 2021 10:24 WIB
Pemprov Jatim
Foto: Pemprov Jatim
Jakarta -

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima anugerah Dwija Praja Nugraha dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Anugerah ini merupakan penghargaan tertinggi untuk Kepala Daerah yang dianggap memiliki perhatian dan komitmen luar biasa pada dunia pendidikan, guru, dan PGRI.

Diketahui, penghargaan berupa lencana dan piagam tersebut disematkan dan diberikan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. Penghargaan diserahkan dalam Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-76 PGRI tingkat nasional Tahun 2021 di Convention Hall Grand City Surabaya, Sabtu (4/12).

Dalam kesempatan ini, Khofifah mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh warga Jawa Timur. Khususnya para guru, tenaga pendidik, dan kependidikan atas kerja keras dan dedikasinya untuk pendidikan Jatim. Ia pun mendoakan agar para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan selalu sehat, kuat, dan semangat dalam menjalankan tugas mendidik anak bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap peringatan Hari Guru Nasional, saya tak akan pernah mengawali selain dengan mengucapkan terima kasih atas perjuangan dan dedikasi bapak ibu guru semua. Terima kasih telah membaktikan hidup untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, dan tentunya penghargaan ini tentunya juga saya dedikasikan untuk seluruh guru di Jatim," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Minggu (5/12/2021).

Pada kesempatan yang sama, Khofifah turut menyampaikan apresiasi bagi para guru, pendidik, dan tenaga pendidik yang telah melalui dua tahun pandemi COVID-19 yang telah mengguncang sektor kehidupan. Termasuk di bidang pendidikan yang membuat guru dan siswa dipaksa beradaptasi dalam pembelajaran daring atau virtual.

ADVERTISEMENT

"Sebagian besar guru mungkin mengalami kesulitan di awal, tetapi berkat kerja keras akhirnya para guru berhasil beradaptasi. Itu semua karena komitmen dan kesungguhan hati para guru untuk menjaga semangat pendidikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Khofifah mengungkap pihaknya terus melakukan berbagai upaya dalam bidang pendidikan. Ia menambahkan upaya tersebut membuahkan hasil, di antaranya Jatim menjadi provinsi dengan siswa terbanyak lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini. Baik melalui jalur reguler maupun Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.

Selain itu, tahun ini Provinsi Jatim juga menjadi juara umum Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2021. Sebelumnya di tahun 2020, di ajang yang sama, Jatim juga meraih gelar juara umum.

Khofifah menjelaskan KSN merupakan event yang digelar Pusat Prestasi Nasional (PPN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan merupakan ajang yang sangat bergengsi bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Ia menambahkan pihaknya juga meraih skor tertinggi dalam Penilaian Indeks Kinerja Urusan Pendidikan yang dilaksanakan oleh Kemendagri.

"Ini artinya bahwa apa yang sudah dilakukan oleh para guru dan para pendidik di Jatim sudah on the right track, pada posisi yang benar. Namun saya berpesan agar jangan pernah lelah berinovasi, terus meningkatkan improvement karena hari ini sangat dinamis sekali, kita kerja keras pihak lain berlari kencang, kita berlari orang lain melakukan lompatan, kita melompat, orang lain menggunakan Artificial Intelligence," terangnya.

Ia menilai transformasi digital hari ini menjadi sebuah keniscayaan dan keharusan. Menurutnya, kondisi pandemi juga mendorong dunia pendidikan untuk terus beradaptasi.

Oleh karena itu, ia pun mendorong para guru untuk meng-upgrade kemampuan, serta inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan teknologi dan ruang-ruang digital untuk mengajar dan mendidik murid-muridnya.

"Hal ini karena yang dihadapi saat ini adalah Generasi alfa, generasi yang sejak lahir sudah hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang pesat. Tidak hanya itu, murid yang diajar adalah generasi digital, maka guru pun harus mampu berkomunikasi dengan bahasa digital pula. Guru harus bisa beradaptasi cepat dan menyesuaikan diri berkomunikasi di ruang digital," tutur Khofifah.

Baca halaman berikutnya..

Simak juga 'Saat Khofifah Tinjau Banjir Bandang Batu':

[Gambas:Video 20detik]



Perkembangan teknologi untuk pembelajaran, lanjutnya, membuat ilmu pengetahuan dapat diakses secara bebas. Menurutnya, siswa kini dapat belajar dari berbagai sumber, tidak hanya dari Lembaga Pendidikan formal seperti sekolah.

Meski demikian ia menilai ada yang tidak dimiliki oleh sumber-sumber tersebut, yakni sentuhan, pengalaman, dan kebijaksanaan seorang guru.

"Sesungguhnya hal itu justru hari ini menjadi sangat krusial untuk membentuk karakter anak di tengah terpaan informasi dan pengaruh dari luar. Oleh karena itu, saya berharap guru dapat menjalankan peran sebagai pendidik seutuhnya, tidak hanya pemberi ilmu tetapi juga orang tua di sekolah yang menjadi pembentuk karakter siswa," katanya.

Khofifah pun memaparkan pada 18 Agustus 2020 lalu, Jatim mulai melakukan pemetaan terkait pembelajaran tatap muka (PTM) secara bertahap. Adapun skema yang dijalankan yaitu per kabupaten/kota hanya satu sekolah, 1 SMA, 1 SMK atau sederajat dan satu kelas hanya diisi 10 orang di awal.

Setiap UPT Pemprov Jatim dan cabang dinas pendidikan Provinsi Jatim juga wajib menyiapkan tempat pembelajaran. Selain sarana prasarana, ia pun mewajibkan disiapkannya jaringan internet yang lancar.

Pemprov JatimPemprov Jatim Foto: Pemprov Jatim

Ia juga meminta pihak terkait agar tak hanya menyiapkan tempat pembelajaran, namun juga menyiapkan makan siang.

"Kami menyebut ini hybrid learning secara bertahap. Ini sesuatu yang kita ingin bangun dalam upaya kita meningkatkan SDM, dan tanggung jawab kita. Dan Alhamdulillah ini semua berjalan lancar. Terima kasih support Bupati/Walikota dan seluruh kepala cabang dinas pendidikan se-Provinsi Jatim," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd mengatakan, sebelum memberikan anugerah Dwija Praja Nugraha kepada Gubernur Khofifah, PGRI telah melakukan penelusuran mendalam atas kriteria yang telah ditetapkan. Baik bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun jejak digital.

"Sampai akhirnya para panelis memutuskan memberikan anugerah Dwija Praja Nugraha kepada Ibu Gubernur Jatim, ditambah beliau sebagai Gubernur telah banyak menerima penghargaan kurang lebih ada 120 penghargaan baik nasional maupun internasional. Semoga anugerah ini bisa menambah semangat ibu dalam mendarmabaktikan diri bagi bumi pertiwi khsususnya di Jatim," ungkap Prof. Unifah.

Ia menjelaskan tema peringatan HUT ke-76 PGRI dan HGN tahun 2021 yakni 'Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan Menuju Bangkit Guruku, Maju Negeriku: Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh' mengandung makna bahwa peran guru, dosen, pendidik dan tenaga kependidikan sangat strategis dalam peningkatan mutu pendidikan.

"PGRI memandang bahwa di antara beragam dampak COVID-19, ada makna positif atau turning point bagi PGRI dengan menjadikan disrupsi teknologi sebagai kekuatan untuk mengubah arah dan strategi perjuangan organisasi dalam meningkatkan martabat dan dan marwah anggota organisasi," jelasnya.

Menurutnya, pandemi ini melahirkan kegairahan baru bagi guru untuk terus belajar. Ia menambahkan PGRI juga memfasilitasi jutaan guru terkoneksi untuk saling belajar melalui beragam kegiatan. Mulai dari webinar, workshop, termasuk ketika akan menghadapi ujian PPPK.

Lebih lanjut Prof Unifah memaparkan inovasi teknologi pembelajaran saat ini telah menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari, memperkuat solidaritas dan soliditas. Menurutnya, PGRI mempelopori lahirnya guru era baru serta membuat belajar dan pelatihan tidak hanya dimonopoli oleh mereka yang ada di perkotaan, tetapi juga akses bagi semua.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang tidak pernah lelah mendengar suara hati kami, mengerti kebutuhan dan harapan jami terutama dalam penyelesaian berbagai persoalan guru, honorer dan guru 3T baik negeri dan swasta, serta menjadikan guru, dosen, mahasiswa dan pelajar untuk diprioritaskan dalam vaksin COVID," paparnya.

Baca halaman berikutnya..

Sebagai informasi, dalam kesempatan ini Khofifah berkesempatan langsung menyapa para guru yang berada di luar negeri dan daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) secara virtual. Adapun beberapa guru di antaranya adalah Didit Janu dari Kab. Malang yang menjadi guru di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Thailand, juga Eka Ermonika tenaga kependidikan honorer di NTB.

Ia juga turut meninjau stand pameran yang menampilkan inovasi hasil karya guru-guru se-Jatim selama pandemi. Baik guru Sekolah Pendidikan Khusus dan SMA/SMK dalam bentuk inovasi program pendidikan di Jatim, seperti elektrika, robotika dan produk UMKM.

Kegiatan ini turut dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Sesdirjen GTK Kemendikbud Prof. Nunuk Suryani, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Ketua Kwarda Jatim Arum Sabil, beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, serta para guru anggota PGRI dari berbagai wilayah di Indonesia.

Halaman 2 dari 3
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads