Kasus penemuan mayat misteri wanita muda dan bayi yang ditemukan terbungkus plastik di lokasi proyek galian pipa sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kecamatan Alak, Kota Kupang, memasuki babak baru. Identitas korban telah diketahui, hingga akhirnya mantan pacar korban menyerahkan diri.
Kasus ini bermula saat jenazah seorang wanita dan bayi ditemukan di saluran pipa sistem penyediaan air minum (SPAM) Kali Dendeng, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Polisi kini masih menyelidiki identitas kedua jenazah hingga sebab kematiannya.
"Kami sudah kirim DNA-nya ke forensik untuk diteliti oleh ahli," kata Kapolsek Alak Kompol Tatang Panjaitan, dilansir dari Antara, Jumat (12/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah wanita dewasa diduga berusia 20-30 tahun dan bayi yang diperkirakan berusia 1-3 tahun itu ditemukan di saluran pipa SPAM Kali Dendeng, Kecamatan Alak pada Sabtu (30/10) lalu.
Kedua jasad itu ditemukan pekerja proyek dalam keadaan terbungkus tas plastik besar saat menggali saluran pipa SPAM Kali Dendeng. Di tempat itu, polisi juga menemukan topi, celana, dan buku anak kecil.
Kapolda NTT Bentuk Tim Khusus
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif membentuk tim terpadu untuk mengungkap misteri mayat wanita muda dan bayi yang ditemukan terbungkus plastik di lokasi proyek galian pipa sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kecamatan Alak, Kota Kupang. Tim itu dibentuk bersama Ditreskrimum Polda NTT.
"Kasus ini juga menjadi atensi saya, dan saya sudah bentuk tim terpadu untuk mengungkap kasus ini," katanya, seperti dilansir Antara, Jumat (12/11).
Tim khusus ini melibatkan Polda NTT dengan polres terkait. Latif meminta jajaran mengungkap kasus penemuan mayat wanita dan bayi itu.
Polisi lalu melakukan tes DNA terhadap jenazah korban. Polisi sudah mengungkap identitas kedua korban. Korban perempuan bernama Astri Evita Seprini Manafe (AESN) berusia sekitar 30 tahun dan Lael Maccabe (LM) bayi berusia 1 tahun. Korban, yang merupakan ibu dan anak, merupakan warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang.
Jenazah kedua korban juga telah diserahkan kepada pihak keluarga di RS Bhayangkara Titus Ully di Kupang.
Polisi telah memeriksa 24 saksi untuk mengungkap siapa pelaku di balik meninggalnya 2 korban tersebut.
Kasus ini dalam beberapa bulan terakhir menyita perhatian warga, tidak hanya di Kota Kupang, tetapi juga hampir seluruh masyarakat NTT. Beberapa orang meminta pelaku pembunuhan itu ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Muncul juga sejumlah petisi yang berisi agar pelakunya diberi hukuman yang setimpal atas perbuatan yang dilakukannya terhadap ibu dan bayi tersebut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Mayat di Parit Hebohkan Warga Sulsel, Diduga Korban Lakalantas