Keluarga M Redzuan Khadafi (18), korban tewas dalam kebakaran Gedung Cyber 1, meminta ada yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Bibi korban, Jannah (36), menyampaikan berulang kali ayah korban meminta ada yang bertanggung jawab atas kematian anak semata wayangnya.
"Dia meminta pertanggungjawaban. Dia nggak mau tahu, pokoknya harus ada yang tanggung jawab. Datang ke sini," kata Jannah kepada wartawan, Jumat (3/13/2021).
Keluarga korban juga mempertanyakan pendampingan pada siswa yang melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di Gedung Cyber 1. Seperti diketahui, Zuan adalah siswa SMK Taruna Bhakti, Depok, yang sedang melaksanakan praktek PKL di gedung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tanya keamanannya, kenapa anak PKL nggak dibimbing. Mana pintu evakuasinya dan kenapa harus terjebak di situ, sedangkan yang lain bisa (keluar dari gedung)," jelas dia.
Jannah mengungkapkan keluarga juga meminta keterangan terkait sistem PKL. Jannah menyampaikan cerita orang tua korban soal anaknya yang kerja lembur.
"Seminggu lalu dia PKL itu pulang pagi. Dari pagi ketemu pagi. Nah, orang tuanya protes, ibunya konfirmasi ke gurunya, 'Zuan kok pulang pagi'," tutur dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Gedung Cyber 1 Jakarta Terbakar, Ini Sederet Kabar Terbarunya
Jannah mengatakan, sebelumnya ibunda korban mengadukan hal tersebut ke pihak sekolah. Kemudian pihak sekolah mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
Selain itu, masih kata Jannah, korban juga meminta proses PKL berakhir dalam tiga bulan karena sistem kerja yang dirasa berat. Kata Jannah, pihak sekolah kemudian berkoordinasi dengan perusahaan, namun kata dia proses PKL tetap harus berjalan selama 6 bulan.
"Dari sekolah sih 6 bulan, cuma dia udah ngeluh sama mamanya. Katanya nggak sanggup, mau sampai tiga bulan saja. Zuan capek pulangnya pagi terus, kerjaannya berat. Orangnya asyik-asyik, tapi kerjaannya nggak sanggup katanya," kata dia.
"Mamanya sudah minta gurunya untuk setop, tapi katanya nggak bisa, harus tanda tangan di atas meterai katanya," tambahnya.
Ke depannya, pihak keluarga akan meminta pertanggungjawaban, baik dari pihak sekolah maupun Gedung Cyber 1 sendiri.
"Kita semua sudah nanya ke pihak Cyber, karena sudah sempet dateng. Baru tadi kepala sekolahnya bisa dia terima. Nanti akan ada mediasi lebih lanjut setelah kondisi orang tua Zuan membaik," pungkasnya.
Jenazah korban dimakamkan pagi tadi di TPU Kampung Tipar.