Jakarta -
Polda Metro Jaya mengungkap adanya peristiwa awal sebelum Ipda OS melakukan penembakan terhadap 2 pria di exit Tol Bintaro, Pesanggrahan, Jaksel. Di mana saat itu Ipda OS yang merupakan anggota PJR Polda Metro Jaya diminta bantuan oleh pria O yang merasa terancam karena kendaraannya dibuntuti.
Sosok pria O ini menghubungi Ipda OS untuk meminta bantuan. Belakangan terungkap bahwa Ipda OS dan O ini memiliki hubungan pertemanan.
"Begini ini karena pertemanan saja di antara mereka," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini belum ada penjelasan dari kepolisian mengapa pria O ini dibuntuti. Namun, atas hal ini pria O telah membuat laporan resmi di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pria O Dibuntuti Sejak di Sentul
Dalam sambungan telepon itu, pria O menjelaskan jika dirinya dibuntuti oleh 3 kendaraan sejak di hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Ipda OS yang berdinas di Induk PJR Jaya 4 Pondok Pinang itu kemudian mengarahkan O untuk ke lokasi.
"Karena anggota Polri berdinas di sana, (pria O) diarahkan menuju ke sana, maksudnya supaya aman," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Selasa (30/11).
Setiba pria O di lokasi, disebutkan terjadi keributan. Hingga kemudian Ipda OS melepaskan tembakan.
"Dan setelah terjadi--berdasarkan keterangan saksi sementara--terjadi peristiwa ribut di situ dan dengar satu tembakan, mengaku polisi dan keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban," tuturnya.
Simak video 'Alasan Ipda OS Lakukan Penembakan di Exit Toll Bintaro':
[Gambas:Video 20detik]
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:....
Pemicu Ipda OS Menembak Didalami
Salah satu yang belum terungkap secara jelas adalah soal pemicu Ipda OS melakukan penembakan hingga memakan dua korban, yang salah satunya meninggal dunia.
"Nanti terkait motif saya belum bisa sampaikan, kan kasus ini masih berproses. Yang jelas dari kepolisian sudah bisa menyampaikan ke publik bahwa kasus ini sudah ditangani. Artinya, pelaku penembakan sudah bisa diketahui," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dihubungi, Rabu (1/12).
Zulpan menambahkan saat ini Ipda OS juga masih dalam pemeriksaan Propam Polda Metro untuk diketahui pelanggaran yang dilakukan anggota PJR tersebut. Zulpan menegaskan pihaknya akan menyelidiki kasus itu hingga tuntas.
"Yang jelas kasus ini Polda Metro akan menangani secara profesional dan akan menegakkan penegakan hukum yang berkeadilan bagi semua pihak," tuturnya.
Satu Korban Tewas
Peristiwa tersebut mengakibatkan dua orang tertembak atas nama Poltak Pasaribu dan M Aruan. Pada saat kejadian, keduanya dibawa ke RS Pelni, namun kemudian dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kedua korban pada saat itu mengalami luka dan dibawa RS Pelni awalnya, kemudian dipindahkan ke RS Kramat Jati untuk penanganan lebih baik," katanya.
Pada Sabtu (27/11), salah satu korban Poltak Pasaribu meninggal dunia. Sementara korban M Aruan masih dirawat di RS Polri. Kedua korban mengaku sebagai wartawan.
Dalam perkara ini, Polda Metro Jaya telah mengamankan Ipda OS. Tim Propam ikut turun tangan untuk mendalami apakah penembakan yang dilakukan oleh Ipda OS ini sesuai prosedur.
"Kami sinergi dengan Krimum Polda Metro Jaya untuk memastikan apakah ada atau terjadi pelanggaran disiplin atau pelanggaran kode etik, nanti kita sinkronkan dengan penyelidikan Direktorat Kriminal Umum, karena peristiwa baru Jumat, kami masih koordinasi dengan Paminal Divisi Propam Polri," ujar Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....
Ipda OS Belum Ditetapkan Tersangka
Direktur Rekskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, mesti peristiwa penembakan itu benar terjadi dan telah mengakibatkan satu korban tewas, namun pihaknya belum menetapkannya sebagai tersangka.
Tubagus mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menetapkan Ipda OS sebagai tersangka karena minim bukti.
"Apakah Ipda O statusnya saat ini sebagai tersangka atau bukan? Saat ini yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai tersangka," ujar Tubagus.
Respons Dirlantas Polda Metro Jaya
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo buka suara soal penembakan anggotanya Ipda OS terhadap dua pria di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan. Sambodo mengaku prihatin atas kasus yang menimpa anggotanya itu.
"Ya tentu kita prihatin ya, tapi kan nanti kita masih menunggu hasil penyidikan bagaimana sih sebetulnya terjadinya kejadian tersebut," kata Sambodo kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/12).
Sambodo menyerahkan sepenuhnya kasus anak buahnya ini kepada penyidik internal Propam Polda metro Jaya dan Direktorat Krimum Polda Metro Jaya. Termasuk sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada anggota PJR Polda Metro Jaya itu, Sambodo menyerahkan sepenuhnya ke internal.
"Tentu penyidikannya kita serahkan ke Krimum untuk melihat bagaimana motif dan bagaimana terjadinya kejadian tersebut. Semua sudah ditangani oleh penyidik," kata dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini