Wali Kota Medan Bobby Nasution mendorong agar penanganan kebersihan di wilayah kecamatan lebih optimal. Kebijakan ini diperkuat dengan mengalihkan sebagian kewenangan pengelolaan persampahan dari dinas kebersihan dan pertamanan kepada kecamatan. Bobby juga menegaskan, pihak kecamatan pun berusaha menindaklanjuti kebijakan ini dengan gerak cepat.
"Pengalihan kewenangan pengelolaan persampahan kepada kecamatan merupakan tanggung jawab yang harus kami laksanakan sebaik-baiknya. Apalagi bidang kebersihan merupakan salah satu program prioritas Wali Kota," ujar Camat Medan Sunggal, M. Odi Anggia Batubara dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).
Menurutnya, pelayanan kebersihan di wilayahnya berupa pengangkutan sampah dilakukan secara kontinyu dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Lebih rinci, jadwal pengangkutan dengan armada typer di ruas jalan protokol mulai pukul 06.00 sampai dengan 07.15 WIB dan jalur pemukiman 07.15 sampai dengan 10.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadwal pengangkutan untuk jalan kolektor, permukiman, kantor hotel, pasar dan pusat bisnis, dilakukan mulai pukul 10.00 sampai dengan 12.00 WIB. Khusus untuk rumah/permukiman warga yang diangkut menggunakan betor dimulai pukul 07.00 sampai dengan 10.00 WIB dan 11.00 sampai dengan 14.00 WIB," ujar Odi.
Ia menambahkan, menjaga kebersihan jalan-jalan juga merupakan salah satu wujud pelayanan kebersihan. Oleh karena itu, penyapuan jalan di wilayah Medan Sunggal sudah harus dimulai pada pukul 06.00 sampai dengan 11.00 WIB untuk pagi hari dan 13.00 sampai dengan 14.00 WIB untuk siang hari.
Sementara itu, keseluruhan tenaga penyapu jalan, bestari, dan armada pengangkut sampah tetap bekerja pada hari Sabtu dan Minggu.
"Selain itu, kita juga melaksanakan pengutipan sampah malam dengan patroli dilengkapi 3 orang petugas. Patroli ini kami namakan 'Potong Sampah'. Artinya kita ambil sampah di penampang keranjang sampah yang meluber dan sampah yang tidak ada wadahnya untuk mengurangi tumpukan sampah di pagi hari," tambahnya.
Odi menjelaskan, terkait ketersediaan petugas kebersihan pasca pengalihan sebagian kewenangan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan, jumlah Personil sebanyak 122 orang yang terdiri dari 6 mandor Kelurahan 6 orang, 28 Bestari, 46 Melati, 16 supir, 22 kernet, dan 4 staf.
Sedangkan peralatan yang tersedia typer 8 Unit, arm roll 2 unit, kontainer 3 unit, konverter 4 unit, dan becak motor 25 unit. Untuk jumlah kelurahan di Medan Sunggal sebanyak 6 dengan 88 lingkungan dan kurang lebih 27.446 kepala keluarga.
Menurut Odi, dalam menjalankan aturan tersebut tidak terlepas dari beragam kendala. Ia menyebutkan, salah satu masalah yang kerap terjadi yakni masih ada personil yang tidak tepat waktu dalam menjalankan tugas. Serta ada pula yang belum sepenuh hati dalam menjalankan tugas. Meskipun begitu, pihaknya tidak segan untuk melakukan evaluasi guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Selain itu masih ada beberapa personil petugas tidak tepat waktu dalam memulai tugasnya dan belum melayani sepenuh hati. Ini etap kita evaluasi sehingga menjadi tepat sasaran," tambahnya.
Optimalisasi pelaksanaan program kebersihan ini juga dilaksanakan di Kecamatan Medan Marelan. Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus menyatakan untuk mengoptimalkan penanganan kebersihan di wilayahnya, pihaknya membentuk Petugas Kebersihan Swadaya Lingkungan.
"Alhamdulillah, sudah ada 48 Petugas Kebersihan Swadaya. Mereka ini menambah personil petugas kebersihan yang sudah ada," ujar Yunus.
Sementara itu, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengangkutan sampah, Yunus memiliki strategi khusus yakni dengan mengkaji rute yang ada dan melakukan perubahan.
Personel petugas kebersihan, lanjutnya, tidak lagi berdasarkan kelurahan namun berdasar rute. Dengan demikian, satu petugas bisa saja "men-cover" dua kawasan berdekatan di dua kelurahan.
"Kini kita mempunyai kewenangan mengubah rute untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pengangkutan sampah warga. Jadi ada rute baru," ucapnya.
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Fisip USU, Muhammad Zikri Asmara mengatakan, kebersihan ini sudah lama menjadi masalah di kota ini. Ia berharap dengan gerak cepat Pemko Medan dapat menangani persoalan kebersihan.
"Masalah kebersihan tidak terlepas dari perilaku masyarakat dan tentunya faktor keteladanan dari aparatur juga sangat berpengaruh," tutupnya.
(akn/ega)